☆☆ MENEMPATKAN SUNNAH ☆☆
Suatu ketika Syekh Muhammad Al-Ghazali {ulama mesir} menyampaikan kuliah.
Duduklah salah satu murid tepat didepan beliau duduk. Murid itu setiap waktu bersiwak.
Ia terus menggerakkan siwak dimulutnya, kekanan kekiri dan terus menerus.
Sesekali ia biarkan siwak itu menempel dimulutnya, lalu ia kembali bersiwak dan menggeraknya dengan tangan kekanan dan kekiri.
Syekh merasa terganggu konsentrasinya.
Gerakannya terlalu sering hingga mengganggu fokus.
“Nak, tolong sudahi siwakanmu itu....
Kamu mengganggu konsentrasi saya,” kata syekh kepada murid tersebut.
“Wahai syekh...!! ini Sunnah Nabi.....
Apakah anda Mengingkari Sunnah...??” jawabnya dengan suara meninggi dan semangat.
Syekh diam dan terkejut atas jawaban tadi.
“Nak, mencabut bulu ketiak itu juga sunnah....
Apakah kamu akan mencabutinya di majelis ini juga..??”
Seisi ruangan tertawa dan Ia akhirnya malu.
Ini akibat dia kurang wawasan akan Sunnah.
Tidak melihat waktu dan tempat, Saat Bagaimana melakukan Sunnah.
Dan Terpenting adalah: Ilmu adalah Dasar dalam melaksanakan Sunnah dengan baik.
–Habib Ali al-Jufri–
Sumber: Suara Al-Azhar
0 komentar:
Posting Komentar