Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Selasa, 16 Februari 2016

TEKHNIK PEMAGARAN / PEMBENTENGAN DIRI RUKYAH

TEKHNIK PEMAGARAN / PEMBENTENGAN

Setelah proses ruqyah selesai, maka perlu dilakukan pembentengan diri bagi pasien yang ditangani dan juga keluarga serta rumahnya, jika proses ruqyah dilakukan di area rumahnya. Tujuannya agar pasien tidak mudah lagi kemasukan jin atau tidak mempan dikirim sihir oleh dukun yang telah menyerangnya. Pembentengan diri bisa dengan membacakan wirid-wirid pemagaran yang telah diajarkan oleh Nabi dan para ulama shalih kita terdahulu. Misalnya membacakan padanya doa-doa perlindungan, misal :
“ Ya Allah, jadikan bacaan-bacaan ta’awwudz dan perlindungan yang hamba baca tadi (dalam ruqyah) sebagai tameng dan benteng yang kokoh bagi fulan / fulanah ini dari semua gangguan makhluk yang terlihat maupun yang gaib “.

Atau membaca ayat kursi saat hendak tidur, keluar rumah dan masuk rumah, atau rutin mbca al Quran setiap habis sholat.

Atau bisa juga bacakan wirid Sakran karya Habib Ali bin Abi Bakar as-Sakran atau wirid Nawawi karya al-Imam an-Nawawi. Kemudian perlu dijelaskan kepada pasien, supaya mengamalkan wirid pagi dan petang seperti wirid Lathif atau Ratib al-Haddad yang kesemuanya diambil dari dzikir-dzikir Nabi dan para ulama salaf kita yang shalih. Mengamalkan sholat-sholat sunnah dan rajin sholat berjama’ah dan senantiasa memperbaharui taubatnya kepada Allah Ta’ala serta menjauhi semua maksyiat lahir dan batin. Semua amalan ini mampu menjauhkan diri kita dan keluarga dari gangguan jahat seperti sihir, santet, teluh, pelet, orang yang hasud dan lain sebagainya.

(Fiqih Ruqyah Aswaja, Ibnu Abdillah Al-Katibiy)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel