Bahaya Wahabi
1. Menimbulkan perpecahan ummat
Semenjak dari dulu umat islam Indonesia hidup dengan kompak dan damai namun setelah hadirnya sebuah kelompok yang sering disebut dengan Wahabi yang memiliki fatwa-fatwa ganjil dan memvonis bid’ah dan sesat bahkan syirik terhadap amalan-amalan yang sudah diamalankan oleh umat Islam di Nusantara semenjak dahulu seperti tahlilan, yasinan, tawassul, ziarah kubur dll. Hal ini menimbulkan perpecahan dalam masyarakat bahkan juga dalam satu keluarga.
2. Akan menimbulkan anggapan sesat kepada mayoritas ulama terdahulu
Kaum wahabi dengan vonis sesat mereka terhadap ulama Asya’irah dan Maturidiyah akan berakibat kepada umat ini akan berburuk sangka dan hilangnya rasa hormat kepada mayoritas ulama terdahulu. Ulama Asya’irah merupakan mayoritas ulama umat ini semenjak dahulu sebagaimana Imam Subki sebutkan dalam thababat beliau bahwa maoritas ulama mazhab empat merupakan golongan Asya’irah Maka dengan adanya pemahaman bahwa Asya’irah merupakan golongan sesat maka mayoritas ulama dahulu merupakan orang-orang sesat. Ulama-ulama sekaliber Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Haitami, as-Subki, al-Baihaqi, al-Baqilani dll merupakan ulama-ulama Asyairah. Bahkan kaum wahabi dengan secara jelas menuliskan dalam kitab mereka bahwa aqidah imam Nawawi, Imam Sayuthi, Imam Baihaqi adalah sesat.
3. Mengurangi rasa hormat kepada Rasulullah dan keluarga beliau
Beberapa aqidah dan fatwa kaum wahabi yang bisa berakibat kepada mengurangi rasa hormat kepada Rasulullah dan keluarga beliau adalah;
Haramnya memperingati kelahiran Rasulullah
Haramnya memuji Rasulullah
Haramnya membaca saiyidina sebelum nama Rasulullah
Mengkafirkan ayah bunda Rasulullah
Haramnya membaca shalawat yang menurut mereka tidak bersumber dari Rasulullah, seperti shalawat yang dibacakan oleh shahabat, tabi’in dan para ulama lain.
4. Menimbulkan paham Tajsim
Pemahaman kaum wahabi yang memahami nash-nash mutasyabihat secara dahirnya saja akan berakibat kepada pahaman tajsim, yaitu meyakini bahwa Allah memiliki jasad sebagaimana manusia. Hal ini karena banyak nash-nash mutasyabihat yang kalau diartikan secara dhahir saja akan menimbulkan pemahaman bahwa Allah memiliki tangan, wajah, kaki, betis, lambung, mata, jiwa, bertempat di atas Arasy dan bersifat dengan datang dan naik turun. Bahkan ada fatwa kaum wahabi bahwa Allah berbentuk dalam amrad dan panjang Allah 60 hasta. [1]
5. Menghilangkan situs-situs Islam
Keyakinan wahabi yang mengharamkan ziarah kubur secara mutlak dan menganggap kuburan-kuburan para ulama sebagai sumber kesyirikan yang harus dimusnahkan akan melahirkan ide-ide untuk menghancurkan makam-makam para ulama yang sering di ziarahi umat. Hal ini terbukti dalam sejarah. Berbagai bangunan di atas kuburan di Baqi’ di hancurkan oleh wahabi ketika mereka menguasai Madinah. Saat ini kita juga bisa melihat kaum ISIS dan para ekxtrimis wahabi lainnya yang ada di Timur Tengah saat ini, mereka menghancurkan makam-makam para ulama yang ada di Suriah, Iraq dan Yaman dan wilayah-wilayah lain yang sempat mereka kuasai. Bahkan mereka juga turut menghancurkan mesjid-mesjid yang di dalamnya terhadapt makam para ulama. Lebih kejam lagi, mereka menghancurkannya dengan mengebomnya hingga hancur rata dengan tanah.
6. Mengancam keutuhan NKRI
Kaum wahabi tidak segan-segan dalam menghukumkan kafir dan syirik terhadap orang lain yang tidak sepaham dengam mereka, tak kecuali kepada pemerintah yang tidak menjalankan syariat Islam. Tak jarang kita mendengar teriakan thaghut kepada pemerintah karena berdasarkan Pancasila. Maka akidah wahabi akan menjadi benih yang membahayakan bagi keutuhan NKRI. Di belahan dunia lain, rata-rata gerakan pemberontakan di negara Islam di dalangi oleh idelogi ekstrim wahabi.
7. Melahirkan gerakan ekstrem/radikal
Ideologi wahabi yang dengan mudahnya memvonis bid’ah dan syirik berbagai macam amalan umat Islam lain, akan dengan mudah memunculkan paham ekstrem dan radikal. Karena sudah terlebih dahulu divonis sebagai pelaku syirik maka mereka tidak akan segan untuk membunuhnya apalagi disertai dengan dorongan anggapan menghilangkan kemusyrikan. Memerangi kemusyrikan akan mendapatkan pahala besar dan bila gugur akan mendapat pahala syahid.
8. Akan tertuduh sebagai golongan Syiah.
Salah satu hal yang baru yang berkembang saat ini adalah tuduhan sebagai “pengikut syiah” yang dilontarkan oleh golongan pendukung wahabi terhadap bagi golongan yang tidak sejalan dengan pandangan mereka. Mereka juga membuat image bahwa banyak amalan-amalan kaum aswaja yang berasal dari kaum syiah. Hal ini bertujuan untuk menarik simpati masyarakat awam karena golongan syiah memang sudah lumrah dikenal sebagai golongan sesat. Sehingga ketika masyarakat awam sudah termakan dengan isu syiah maka akan semakin mudah menjatuhkan vonis sesat.
.................................................................................................
1. Majmu Fatawa al-Allamah Abdul Aziz ibnu Baz, Dar al-Ifta,jilid 4,fatwa no,2331,hal.368
0 komentar:
Posting Komentar