Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Selasa, 16 Februari 2016

Rukyah Aswaja Vs Rukyah Wahabi



Fulan 1 : Gus, mohon penjelasan terkait perbedaan Ruqyah Aswaja dengan Ruqyah Salafi ? Matur suwon..
Fulan 2 : “ Nonton ruqyah trans7, yg waras malah jd gak waras, kesurupan... Ruqyah syar'i katanya. Ibarat orang sehat, pergi ke dokter diobati malah jadi sakit.. “. (Penanyasalah satu sahabat di FB yg mbnci cara ruqyah wahabi).
Jawaban :
1. Di antaranya, - Ruqyah menurut wahabi definsinya hanya pada satu sifat tertentu saja sbgaiamana yg kita lihat di tv2.Dari definisi secara bahasa dan istilah para ulama Ahlus sunnah, maka apa yang dilakukan para sesepuh kita dahulu dan para kyai semisal membacakan doa dengan media air lalu diminumkan ke pasien atau menyemburkan hembusan nafas setelah berdoa atau memegang kepala dengan didoakan, adalah sudah termasuk ruqyah yang diperbolehkan.Dengan demikian metode ruqyah itu bermacam-macam, tidak hanya terpaku pada satu sifat saja. Bagaimanapun metodenya, asalkan bacaannya sesuai yang dianjurkan oleh syare’at dan tekhniknya juga tidak melanggar syare’at, maka bisa dibilang ruqyah syar’iyyah.
- Bacaan-bacaan ruqyah Aswaja sebagaimana sudah maklum semua bacaan yang ada dalam al-Quran, hadits maupun doa dan sholawat yang diciptakan oleh para ulama salaf kita. Berbeda dengan wahabi yang membid'ahan doa dan sholawat karya ulama semisal sholawat Thibbil Qulub, nariyyah dsb...
- Metode wahabi terkesan kasar, kadang sampai memukul-mukul pasien dengan sebutan-sebutan kasar pada jin, padahal jin-jin juga berhak untuk mendapat dakwah Islam.
2. Apa yang dilakukan praktisi salafi di Trans7 ada yang tidak saya setuju (karena banyak menjudge amaliah2 Aswaja) dan ada pula yang tidak bisa kita ingkari. Kita harus memandang dan menilai dengan bijak dan ilmu. Sebelum kita berkomntar tentang hal ini, ada baiknya kita bertanya kepada kalangan Aswaja yang ahlinya.
Mereka akan bagi informasi sesuai keilmiyahan dan kebijakan dalil. Adapun sangkaan jenengan di atas, tidaklah benar sama sekali. Para pasien, biasanya sudah mengeluhkan gejala atau keluhan-keluhan berat kepada para praktisinya, misal sakit bagian dalam yg tak kunjung2 sembuh selama bertahun2 dan sangat menyiksanya (bahkan) ada yang sampai mau bunuh diri krna sangking tidak kuatnya sbgaimana yang telah saya jumpai pada pasien2 lainnya. Ada lagi yang suasana rumahnya tidak harmonis, panas, penuh emosi dan amarah sehingga kehidupannya tidak bahagia. Ada yang mengalami penyakit2 aneh di mana medis tidak mampu mendeteksinya.... setelah dilakukan Ruqyah umum itu, maka tampaklah reaksi-reaksi aneh di antaranya yang jenengan saksikan. Itu reaksi wajar dan normal.
Bentuk reaksi itu sndiri bermacam-macam ada yang ringan juga ada yang berat, bergantung pada kondisi pasien. Namun yang pasti, setelah itu keadaanya jauh lebih membaik daripada sebelumnya. Hal semacam ini sudah dilakukan jauh oleh para ulama salaf kita terdahulu. Sayyid Muhamamd al-Maliki trmasuk jg praktisi Ruqyah hingga beliau mengarang kitab ar-Ruqyah dan juga para habaib lainnya. para imam Ahli hadits sprti imam Bukhari, Muslim, Nawawi, Ibnu Hajar dan lainnya juga sudah lama membahas soal Ruqyah ini ketika mengomentari hadits-hadits Ruqyah.
Ibarat orang sakit pergi ke dokter, tidak langsung disulap jadi sehat, tapi malah merasakan sakitnya suntikan, pahitnya obat bahkan kejamnya pembedahan dan operasi (diedel2). Bagi kalangan ediot dan bodoh, maka hal itu akan dikatakan " Tidak waras ". Orang mau sembuh kok malah dibedah perutnya, dioperasi jantungnya, paru2nya, ginjalnya dan semisalnya.
Jika dlm diri seseorg itu ada jin (ntah jin kiriman atau hunian), mka pda saat menjelang diruqyah, jin2 itu akan mrasa takut hebat, dan dapat dilihat imbasnya pada diri pasien yg mrasa gelisah ktika hendak diruqyah. Lalu ktika diruqyah, jin2 itu mulai kepanasan. Mereka mulai lari sana lari sini di aliran darah atau bgian tubuh trtentu. Nabi prnh mnginformasikan bhwa " Sesungguhnya setan itu brjalan di tubuh mnusia melalui peredaran darah manusia". Dan jin2 pun demikian, ia lbh bnyak di bgian tubuh2 pasien yg memang dlm tubuh manusia 80% trdiri dr air. Krna jin2 kafir itu sifatnya kotor dan bau, maka air itu pun akan kotor dan brbau, mrka akan kluar brbarengan air kotor tsb melalui muntah yg kita sebut dgn lendir...Jika .spritual pasien itu lemah bhkan kosong, maka jin ...yg bereaksi akan mampu mngambil alih kesadaran pasien tsb. Apalagi jika jin2 itu bersarang di dlm kepala dan otak pasien..
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel