Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Selasa, 16 Februari 2016

DICIUM RASULULLAH

🌴 awali pagi dg kisah  penyejuk hati 🌴
.
Dalam dunia tasawuf, dikenal seorang yang bernama Syibli. Lengkapnya: Abu Bakar Dalf bin Jahdar as-Syibli.Orang menyebutnya majnun, alias gila, sinting, nyeleneh.Dia pernah memakai celak mata yang dicampur dengan garam,supaya ia tidak tertidur di waktu malam. Dengan begitu, ia bisa menghidupkan malam dengan shalat-shalat sunnat. .
Jika datang bulan Ramadhan, maka ia makin giat beribadah melebihi orang-orang di masanya. Mungkin inilah sebagian dari ke-sinting-an Syibli. Syibli lahir dan besar di Baghdad. Dia bersahabat dengan Junayd al-Baghdadi dan para ulama di masanya. Dia bermazhab Maliki. Wafat pada tahun 334 H atau 946 M, dan dimakamkan di Baghdad.

Syibli memang punya karamah. Dalam kitab Syarh Ratib al-Haddad, diceritakan bahwa suatu saat  Syibli mendatangi majlis Abu Bakar bin Mujahid. Melihat Syibli datang, Abu Bakar bangun dari duduknya, menyambutnya, memeluknya,dan mencium keningnya. Setelah kejadian itu, Abu Bakar ditanya oleh salah satu muridnya, Duhai Guruku, engkau melakukan yang demikian kepada Syibli? Padahal, engkau dan semua penduduk Baghdad menganggapnya sinting?
.
Abu Bakar bin Mujahid menjawab, Apa yang aku lakukan kepadanya adalah karena mencontoh yang dilakukan RasuluLLAH kepadanya. Aku pernah bermimpi melihat Syibli datang kepada RasuluLLAH. Lalu RasuluLLAH bangun dari duduknya dan mencium kening Syibli. Lalu dengan heran aku bertanya kepada RasuluLLAH, Duhai RasuluLLAH, engkau berbuat demikian kepada Syibli? .
RasululuLLAH menjawab, Ya begitulah. Itu karena orang ini (Syibli) sehabis shalat senantiasa membaca ayat: .
Laqod jaa akum rasulun min anfusikum aziizun alaihi maa anittum hariishun alaikum bil muminiina ro-uufurrohiim .
. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (at-Taubah: 128), lalu ia melanjutkannya dengan membaca shalawat kepadaku sebanyak 3 kali. Itulah buah dari ke-sinting-an Syibli.

SubhanaLLAHsubhanaLLAH subhanaLLAH wabihamdih..

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel