Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Rabu, 13 Juli 2016

Baca Selawat Disela Sela Tarawih

Dasar hukum Shalawat di Sela-Sela Tarawih

Membaca shalawat di antara bilangan rakaat salat Tarawih bukan saja menjadi kebiasaan bagi umat Islam di Nusantara, tetapi juga dilakukan oleh sebagian umat Islam dari Yaman, dimana ada banyak ulama Yaman yang berdakwah ke Nusantara ini. Hal ini dibuktikan dengan fatwa ulama Yaman, yaitu Syaikh Ibnu Ziyad (975 H), beliau berkata:

لَمْ يُصَرِّحْ اَحَدٌ مِنَ اْلاَصْحَابِ بِاسْتِحْبَابِ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِي g بَيْنَ تَسْلِيْمَاتِ التَّرَاوِيْحِ لَكِنِ الَّذِي يُفْهَمُ مِنْ عُمُوْمِ كَلاَمِهِمْ اَنَّهُ يُسْتَحَبُّ الدُّعَاءُ عَقِبَ كُلِّ صَلاَةٍ وَالْمُرَادُ عَقِبَ التَّسْلِيْمِ وَقَدْ صَرَّحُوْا بِاَنَّهُ يُسْتَحَبُّ افْتِتَاحُ الدُّعَاءِ وَخَتْمُهُ بِالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِي g وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ. فَاسْتِحْبَابُ الصَّلاَةِ حِيْنَئِذٍ مِنْ هَذِهِ الْحَيْثِيَّةِ 
(غاية تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد بهامش بغية المسترشدين 94)

"Tidak ada ulama Syafiiyah yang menjelaskan anjuran membaca shalawat kepada Nabi Saw diantara sela-sela salam salat Tarawih. Namun yang dapat dipahami dari para ulama Syafiiyah adalah anjuran membaca doa setelah selesai salat. Para ulama juga menganjurkan mengawali doa dan mengakhirinya dengan bacaan shalawat kepada Rasulullah Saw, keluarga dan para sahabatnya. Dengan demikian, anjuran membaca shalawat dalam Tarawih adalah dengan melihat faktor tersebut" (Talkhish al-Fatawa Ibnu Ziyad 94)

Sementara bacaan dengan suara keras untuk menyemangatkan jamaah juga diperbolehkan. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Umar bin Khattab jika melantunkan al-Quran dengan suara keras tidak disalahkan oleh Nabi Saw. Lalu ia ditanya oleh Nabi:

وَقَالَ لِعُمَرَ لِمَ تَجْهَرُ؟ قَالَ أُفْزِعُ الشَّيْطَانَ وَأُوقِظُ الْوَسْنَانَ قَالَ "فَكُلٌّ طَيِّبٌ" 
(رواه احمد وقال الحافظ الهيثمي رجاله ثقات)

"Mengapa kamu mengeraskan bacaanmu?"Umar menjawab: "Saya ingin mengusir syetan dan menghilangkan kantuk". Rasulullah menjawab: "Bagus" (HR Ahmad No 865, semua perawinya terpercaya)

Disamping itu, ada anjuran untuk berpindah dari satu tempat ke tempat salat yang lain, agar semakin banyak tempat yang akan memberikan kesaksian kelak di akhirat (HR Abu Dawud, Baca Syarah Aun al-Ma’bud 2/134). Kalau tidak berpindah tempat, hendaklah dipisah dengan dzikir, doa atau pembicaraan (I’anat ath-Thalibin 1/188) 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel