Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Sabtu, 02 Juli 2016

Kisah Pujian Nabi

Dahulu ada seorg penyair hebat dan sangat terkenal namanya Syaikh Farazdaq, beliau selalu asyik memuji Rasulullah Saw. Beliau mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu ketika beliau melakukan ibadah haji kemudian datang dan ziarah ke makam Rasulullah Saw, kemudian membaca qasidah di makam Rasulullah. Ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang sedang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca qasidah, orang itu menemui Syaikh Farazdaq dan mengajak beliau untuk makan siang ke rumahnya.

Beliau pun menerima ajakan orang tsb dan setelah berjalan jauh hingga keluar dr kota Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rmh yang dituju... Sesampainya di dlm rumah, orang tsb memegangi Syaikh Farazdaq dan berkata: “Sungguh aku sangat membenci orang2 yang me-muji2 Muhammad dan kubawa engkau kesini untuk kugunting lidahmu!” .

Mk org itu menarik lidah beliau lalu mengguntingnya dan berkata: “Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untk kembali memuji Muhammad!” .

Maka Syaikh Farazdaq pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tida bisa lagik membaca syair untuk Sayyidina Muhammad Saw...

Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah Saw seraya berdoa dlm hatinya:

“Ya Allah jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian2 yang aku lantunkan untuknya maka biarkan aku tidak lagi bisa berbicara seumur hidupku, karena aku tdk butuh pada lidah ini kecuali hanya untuk memujiMu dan memuji NabiMu... Namun jika Engkau & NabiMu ridha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula”.

Beliau terus menangis hingga tertidur & bermimpi jumpa dengan baginda Rasulullah Saw yang berkata:

“Aku senang dengar pujian2mu, berikanlah potongan lidahmu”
Lalu Rasulullah Saw Mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada posisinya semula.

Ketika Syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya beliau mendapati lidahnya sudah kembali seperti semula.

Subhanallah

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel