Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Minggu, 20 Maret 2016

Mesjid Tidak Menerima Zakat

1. Bughyatul Mustarsyidin halaman 106
َ
ﻻ ﺷَﻴْﺌًﺎ ُﻳَﺴْﺘَﺤِﻖّ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ُﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪ ﻻَ ﺇِﺫْ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ﺇِﻻَّ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺻَﺮْﻓُﻬَﺎ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻟِﺤُﺮٍّ ]

“Masjid sama sekali tidak berhak menerima zakat sama sekali, sebab zakat itu penyalurannya tidak boleh kecuali untuk orang muslim yang merdeka."

2. Al Mizan al Kubra juz II halaman 13:
َ
ﻖَﻔَّﺗِﺍ ﺃَﻧَّﻪُ ﺍْﻷَﺭْﺑَﻊَﺓُ ﺍْﻷَﺋِﻢَّﺓُ ﺇِﺧْﺮَﺍﺝُ ﻻَ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﻣَﻴِّﺖٍ ﺗَﻜْﻔِﻴْﻦِ ﺃَﻭْ ﻣَﺴْﺠِﺪٍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻟِﺒِﻨَﺎﺀِ

“Imam empat madzhab sepakat bahwa tidak diperbolehkan mengeluarkan zakat untuk membangun mesjid atau mengkafani orang mati.

3. Murah Labid li Kasyfi Ma'na al Quraan al Majiid juz I halaman 344:
َ
ﻭ ﻋَﻦْ ﻧَﻘَﻞَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺍﻟْﻔُﻘَﻬَﺎﺀِ ﺑَﻌْﺾِ ُﺍﻟْﻘَﻔَّﺎﻝ ﺃَﺟَﺎﺯُﻭْﺍ ﺻَﺮْﻑَ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺎﺕِ ﻭُﺟُﻮْﻩِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻣِﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊٍ ﺗَﻜْﻔِﻴْﻦِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﻭَ ﺑِﻨَﺎﺀِ ِﺍﻟْﺤُﺼُﻮْﻥ ﻋِﻤَﺎﺭَﺓِ ﻭَ ﺳَﺒِﻴْﻞِ "ﻓِﻲ ﺗَﻌَﻻَﻰ: ﻗَﻮْﻟَﻪُ ﻷَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺝِﺩِ ﺍﻟﻠﻪِ" ﺍﻟْﻜُﻞِّ ﻋَﺎﻡٌ ﻓِﻰ .

"“Imam al-Qaffal mengutip dari sebagian ulama fiqh bahwasannya mereka memperbolehkan penggunaan hasil shadaqah/zakat bagi semua jalur kebaikan, seperti pengkafanan mayit, pembangunan benteng dan imarah (pengelolaan) masjid, karena firman Allah “fi sabilillah” bersifat umum mencakup keseluruhan (jalur kebaikan)”.

4. Qurrah al 'Ain halaman 73:

ﺍﻥ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﻤﻘﺎﺑﻞ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺑﺎﻟﻘﻮﻝ ﻟﻠﺠﻤﻬﻮﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﺫﻫﺐ ﺑﻦ ﺍﻟﻴﻪ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﺍﺳﺤﺎﻕ ﺭﻫﺎﻭﻳﻪ ﻓﻲ ﺳﻬﻢ ﺍﺧﺬ ﻣﻦ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻮﺍﺟﺒﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻏﻨﻴﺎﺀ ﻟﻼ ﺳﺘﻌﺎﻧﺔ ﻋﻠﻰ ﺗﺎﺀﺳﻴﺲ ﺍﻟﻤﺪﺍﺭﺱ ﺍﻟﺪ ﺻﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﻫﺪ ﻳﻨﻴﺔ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻌﻴﻦ

Sungguh praktek sekarang ini dengan qaul muqabil jumhur, yang menjadi pendapat Imam Ahmad bin Hanbal dan Ishaq bin Rahawaih perihal pengambilan bagian sabilillah yang diperoleh dari zakat wajib orang-orang kaya muslim untuk membantu pendirian sekolah- sekolah dan lembaga-lembaga keagamaan, maka praktek itu menjadi suatu keharusan

5. Al Fatawa al Syari'ah wa al Buhuts al islamiyyah, Muhammad Mahluf, jilid I halaman 297:

ﺇﻥ ﻣﻦ ﻣﺼﺎﺭﻑ ﺍﻟﺜﻤﺎﻧﻴﺔ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﺼﺪﻗﺎﺕ ﺁﺧﺮ ﻟﻠﻔﻘﺮﺍﺀ} ﺇﻟﻰ ﺍﻵﻳﺔ {ﻓﻰ ﺇﻧﻔﺎﻗﻬﺎ ﺍﻟﻠﻪ} ﺳﺒﻴﻞ ﻭﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺎﻡ ﺟﻤﻴﻊ ﻳﺸﻤﻞ ﻭﺟﻮﻩ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﺗﻜﻔﻴﻦ ﻭﺑﻨﺎﺀ ﻭﻋﻤﺎﺭﺓ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﺍﻟﺤﺼﻮﻥ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺗﺠﻬﻴﺰ ﺍﻟﻐﺰﺍﺓ ﻓﻰ ﺃﺷﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﺳﺒﻴﻞ ﻭﻣﺎ ﺫﻟﻚ ﻣﻤﺎ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻴﻪ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻋﺎﻣﺔ ﻛﻤﺎ ﺩﺭﺝ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﻣﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻘﻔﺎﻝ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺮﺍﺯﻯ ﻓﻰ ﺗﻔﺴﻴﺮﻩ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻯ ﻧﺨﺘﺎﺭﻩ ﻟﻠﻔﺘﻮﻯ

Sungguh termasuk penyaluran ke delapan golongan penerima zakat seperti yang tertera dalam firman Allah SWT :

“Zakat itu hanya untuk orang-orang fakir…(Al Taubah: 60) adalah untuk sabilillah Sedangkan sabilillah itu mencakup semua sektor sosial, seperti mengkafani mayat, membangun benteng, merehab mesjid, dan pembekalan prajurit yang akan berperang serta lainnya yang membuat kepentingan umum umat Islam. Sebagaimana sebagian ahli fiqh telah memasukkan sektor sosial tersebut ke dalam kategori sabilillah dan dipedomani Imam Al-Qaffal dari kalangan Syafi’iyyah serta dinukil al-Razi dalam tafsirnya yang menjadi pilihan kami dalam berfatwa .

Sumber: Ahkamul Fuqaha, Solusi Problematika aktual Hukum Islam halaman 378 s/d 380

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel