GURU LEBIH UTAMA DARI KEDUA ORANG TUA

ﺍﻟﻮﻇﻴﻔﺔ ﺃﻷﻭلى ﺍﻟﺸﻔﻘﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﻠﻢ ﻭﺃﻥ ﻳﺠﺮﻳﻬﻢ ﻣﺠﺮﻯ ﺑﻨﻴﻪ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻧﻤﺎ ﺃﻧﺎﻟﻜﻢ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪ ﻟﻮﻟﺪﻩ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ. ﺑﺄﻥ ﻳﻘﺼﺪ ﺇﻧﻘﺎﺫﻫﻢ ﻣﻦ ﻧﺎﺭ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﻫﻮ ﺃﻫﻢ ﻣﻦ ﺇﻧﻘﺎﺫ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻟﺪﻫﻤﺎ ﻣﻦ ﻧﺎﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻟﺬلك ﺻﺎﺭ ﺣﻖ ﺍﻟﻤﻌﻠﻢ ﺃﻋﻈﻢ ﻣﻦ ﺣﻖ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪ ﺳﺒﺐ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ﺍﻟﺤﺎﺿﺮ ﻭﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﺍﻟﻔﺎﻧﻴﺔ ﻭﺍﻟﻤﻌﻠﻢ ﺳﺒﺐ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﺍﻟﺒﺎﻗﻴﺔ. ﻭﻟﻮﻻ ﺍﻟﻤﻌﻠﻢ ﻻﻧﺴﺎﻕ ﻣﺎ ﺣﺼﻞ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ ﺍﻷﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻬﻼﻙ ﺍﻟﺪﺍﺋﻢ ﻭﺇﻧﻤﺎﻟﻤﻌﻠﻢ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪ ﻟﻠﺤﻴﺎﺓ ﺍﻷﺧﺮﻭﻳﺔ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ. ﺃ عني ﻣﻌﻠﻢ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺃﻭﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﺼﺪ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻻ ﻋﻠﻰ ﻗﺼﺪ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ, ﻓﺄﻣﺎ اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﻋﻠﻰ ﻗﺼﺪ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻬﻼﻙ ﻭﺇﻫﻼﻙ ﻧﻌﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ

Sikap mu'allim (guru) yang pertama ialah menyayangi murid-muridnya, dan murid-murid itu hendaknya diperlakukan selayaknya anaknya sendiri. Rasulullah SAW bersabda: Aku untuk kalian sama halnya dengan orang tua untuk anaknya. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Abi Hurairah. Sikap sayang terhadap murid ialah dengan bertujuan untuk menyelamatkan murid-muridnya dari api akherat, sikap seperti ini lebih penting dari menyalamatkan kedua orang tua terhadap anaknya dari api dunia. Oleh karena itu, hak guru lebih agung dari hak kedua orang tua, karena orang tua sebagai penyebab terlahirnya anak ke dunia ini yang berupa kehidupan sesaat, sedangkan guru merupakan penyebab selamatnya anak di kehidupan yang kekal yaitu akhirat. 

Yang aku maksudkan adalah guru yang mengajari ilmu akhirat atau ilmu dunia dengan tujuan akhirat, bukan tujuan dunianya.

Adapun mengajari karena kepentingan dunia maka akan binasa dan membinasakan. Kami berlindung kepada Allah dari kebinasaan.