Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Minggu, 31 Januari 2016

Syair Gundah


ليت شعرى هل دروا أى قلب ملكوا
وفؤادى لو درى أي شعب سلكوا
أتراهم سلموا أم تراهم هلكوا
حار ارباب الهوى فى الهوى وارتبكوا



Aduhai, jiwa yang gelisah
Apakah mereka tahu
Hati manakah yang mereka miliki

O, relung hatiku
Andai saja engkau tahu
Lorong manakah yang mereka lalui

Adakah engkau tahu
Apakah mereka akan selamat
Atau binasa

Para pecinta bingung akan cintanya sendiri
Dan menangis tersedu-sedu
Share:

KEHORMATAN ITU SECARA PERLAHAN AKAN HILANG

لا يزال الرجل كريما على الناس حتى يطمع في دنياهم فيستخفون به ويكرهون حديثه.

Seseorang akan masih dimuliakan orang lain hingga dia 
menginginkan dunia mereka. (Setelah itu) lalu mereka akan 
meremehkan dan tidak senang pada ucapannya


الامام الحسن البصري رحمه الله


Share:

SELALU INGIN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI

ومن علامة حب الدنيا أن يكون دائم البطنة قليل الفطنة ، همه بطنه وفرجه ، فهو يقول في النهار متى يدخل الليل حتى أنام ويقول في الليل متى أصبح من الليل حتى ألهو وألعب وأجالس الناس في اللغو وأسأل عن حالهم.

Tanda-tanda senang dunia adalah sangat rakus, tidak 
bijaksana, dan selalu mementingkan perut dan kesenangannya sendiri. Di waktu siang dia akan berkata "Kapan tiba waktu malam, agar aku bisa tidur. Ketika malam dia juga berkata "Kapan tiba waktu pagi, agar aku bisa bersenang-senang, bermain, ngobrol bareng teman-teman, dan bisa menanyakan kabar mereka


الامام الحسن البصري رحمه الله
Share:

Sabtu, 30 Januari 2016

Mujaddid

 Mujaddid adalah orang yang menghidupkan atau mengembalikan apa yang hilang dari agama, dan memperjelas yang mana sunnah dan mana yang bidah. Mujaddid ada ke hadir dalam kurun waktu seratus tahun sekali , sebagaimana yang disebutkan dalam hadis:

ان الله يبعث لهذه أﻷمة من يجدد لها دينها رواه أبو راود والحاكم والبيهقي

"Sesungguhnya allah mengutus untuk umat ini seorang mujaddid" (HR. Abu Dawud, Hakim dan Baihaqi)

Berikut ini nama-nama mereka dari abad pertama sampai ke tiga belas:


  1. Umar bin Abdul Aziz.
  2. Muhammad bin Idris as-Syafi'i.
  3. Abu Abbas Ahmad bin Umar bin Suraij al-Baghdadi
  4. Abu hamid Ahmad bin Muhammad al-Isfiraini, Syaikh/Guru besar Khurasyiin. Pendapat kedua mengatakan mujaddid abad ke/kurun keempat ini adalah Abu Sahal Muhammad bin Sulaiman as-Sa'aluki.
  5. Abu hamid Muhammad bin al-Ghazali/Imam Ghazali
  6. Abu Qasim Abdul Karim bin Muhammad ar-Rafi'i/Imam Rafi’i
  7. Taqiyuddin Muhammad bin Daqiq al-'id/ Syaikh Daqiqil ‘id.
  8. Siraj Umar bin Ruslan al-bulqaini/Imam Bulqaini
  9. Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Ada yang mengatakan kalau Mujaddid abad ini adalah Syaikh Zakaria al-
  10. Anshari.Syamsuddin Muhammad bin Ahmad ar-Ramli/Imam Ramli.
  11. Sayid Abdul Qadir bin Abu Bakar al-'Aidarus al-Hadharami. Pendapat kedua mengatakan Mujaddib abad ini adalah Sayid Muhammad bin Rasul al-Barzanji al-Madani
  12. Syihab Ahmad bin Umar ad-Dairabi. Pendapat keduan mengatakan Mujaddid abad ini adalah Abdur Rauf Basyibisyi al-Misri.
  13. Abdullah bin Hijazi as-Syarqawi.
Demikianlah tiga belas orang Mujaddid mulai dari qurun/abad pertama hingga tiga belas baik yang disepakati atau tidak (khilaf) menurut Syaikh Muhammad Isa Yasin Alfadani dalam kitab beliau Fawaid Janiyyah. Mengingat banyaknya para Ulama yang mencukupi Syarat untuk menjadi Mujaddid saat itu, maka banyak sekali perbedaan siapa yang jadi Mujaddid pada amsa itu, Terlepas dari demikian, kita semua mengakui kalau mereka adalah orang yang menghidupkan Sunnah Rasulullah saw dan menumpas Bid’ah, pewaris sekaligus penjaga agama dari fitnah dan kemunafikan golongan-golongan yang mendakwa diri beragama padahal amalan mereka tidak menjelaskan demikian. Wallahua’lam.


Referensi: Fawaidul Janiah hal 73

Share:

Link download kitab bagus

Link kitab مكتبة ابن إدريس


سـلـسـلـة فـتـبـيـنـوا كـامـلـة


أبو النبي صلى الله عليه وآله وسلم وأمه ناجيان مرحومان
تأليف الشيخ/ عدنان بن عبدالله زُهار




 حكم الصلاة فى المقبرة
تأليف فضيلة الشيخ/ عدنان بن عبدالله زُهار 




 حكم المصافحة بعد الصلوات
تأليف الشيخ/ عدنان بن عبدالله زُهار 






 إسعاف الإخوان بمشروعية الاجتماع على تلاوة القرآن
تأليف الشيخ/ حسام بن محمد حيجر الحسينى 






 تقبيل اليد
تأليف الشيخ/ حسام بن محمد حيجر الحسينى 





التبرك بالصالحين
تأليف الشيخ/ حسام بن محمد حيجر الحسينى 





الإعلام بأن التصوف من شريعة الإسلام
تحقيق فضيلة الشيخ/ عدنان بن عبدالله زُهار







 زينة الفكر فى سبحة الذكر، والمنحة فى السبحة
تحقيق فضيلة الشيخ/ هشام بن محمد حيجر الحسنى 







 الاجتهاد فى العبادة
تأليف فضيلة الشيخ/ هشام بن محمد حيجر الحسنى 







 جواز تشييع الجنازة بالهيلة والذكر ورفع الصوت بهما
تحقيق فضيلة الشيخ/ هشام بن محمد حيجر الحسنى 









 نتيجة الفكر بالجهر بالذكر
تحقيق فضيلة الشيخ/ هشام بن محمد حيجر الحسنى 






كشف اللثام عن جواز التوسل بسيد الأنام
تأليف فضيلة الشيخ/ عدنان بن عبدالله زُهار 









 ترويح الفؤاد باستحباب الاحتفال بمولد خير العباد
تأليف فضيلة الشيخ/ محمد بن بوشعيب برة 






إذا كنت مستفيدة من هذه المكتبة قم بنشر هذه المؤلفات
مكتبة ابن إدريس روحانيات إبن إدريس




Share:

Jejak Langkah Wahabi

Maka waspadalah ..dengan misi misi mereka

Share:

Mengenal Syekh Nawawi al-Bantani

Mengenal Syekh Nawawi al-Bantani 
( Pengarang Nihayatuzzain, sebagian Ulama Jawa sekarang bermuara ilmu kepadanya ).

Syaikh Nawawi merupakan keturunan Rasulullah SAW melalui Sayyidina Husain, beliau dilahirkan di Kampung Tanara, Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1815 M/1230 H. Pada tanggal 25 Syawal 1314 H/1897 Syaikh Nawawi meninggal pada usia 84 tahun, Beliau dimakamkan di Mala dekat makam Siti Khadijah, Ummul Mukminin istri Nabi Muhammad SAW.

Silsilah keturunan Syaikh Nawawi Al-bantani :
Syaikh Nawawi Al-bantani bin Kiai Umar bin Kiai Arabi bin Kiai Ali bin Kiai Jamad Bin Janta bin Kiai Masbugil bin Kiai Masqun bin Kiai Masnun bin Kiai Maswi bin Kiai Tajul Arusy Tanara bin Maulana Hasanudin Banten bin Maulana Syarif Hidayatullah Cirebon bin Raja Amatuddin Abdullah bin Ali Nurul Alam bin Maulana Jamaluddin Akbar Husain Bin Imam Syayid Ahmad Syah Jalal bin Abdullah Azmatkhan bin Amir Abdullah Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Imam Ubaidillah bin Imam Ahmad Al-Muhajir bin Imam Isa an-Naqib bin Imam Muhammad Naqib bin Imam Ali Uraidh bin Imam Jafar ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib suami Sayyidatuna Fathimah Zahrah binti Sayyidina Nabi Muhammad SAW.


Share:

KEUTAMAAN MAJLIS DZIKIR

Sayyidina Abu al-Darda', radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( لَيَبْعَثَنَّ اللهُ أَقْوَامًا يَوْمَ القِيَامَةِ فِي وُجُوهِهِمُ النُّورُ، عَلَى مَنَابِرِ اللُّؤْلُؤِ، يَغْبِطُهُمُ النَّاسُ، لَيْسُوا بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ )).

Sungguh Allah akan membangkitkan beberapa kaum pada hari kiamat, pada wajah-wajah mereka terdapat cahaya, seraya duduk di atas mimbar dari mutiara. Kedudukan mereka diinginkan oleh manusia, padahal mereka bukan para nabi dan bukan syuhada.

قَالَ: فَجَثَا أَعْرَابِيٌّ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ ! حَلِّهِمْ لَنَا نَعْرِفْهُمْ ! قَالَ:

Abu al-Darda' berkata: Lalu seorang A'rabi bersimpuh pada lututnya, seraya berkata: Hai Rasulullah, terangkan sifat mereka, agar kami mengenal mereka. Lalu Rasulullah shallallahu  'alaihi wa sallam bersabda:

(( هُمُ المُتَحَابُّونَ فِي اللهِ مِنْ قَبَائِلَ شَتَّى، وَبِلاَدٍ شَتَّى، يَجْتَمِعُونَ عَلَى ذِكْرِ اللهِ يَذْكُرُونَهُ )).

Mereka orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dari suku yang berbeda-beda,  dari negeri yang berbeda-beda, mereka berkumpul untuk berzikir kepada Allah.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Thabarani dengan sanad yang Hasan.

Hadits tersebut menjelaskan keutamaan kaum sufi dan pengikut mereka, yang senang berkumpul untuk berzikir kepada Allah.

Share:

KEUTAMAAN MEMBERI MAKAN BANYAK ORANG

Sayyidina Ali bin Abi Thalib, karramallaahu wajhah, berkata:



 لأَنْ أَجْمَعَ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِي عَلَى صَاعٍ أَوْ صَاعَيْنِ ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَخْرُجَ إِلَى سُوقِكِمْ فَأُعْتِقَ نَسَمَةً


Sungguh seandainya aku mengumpulkan beberapa orang dari    
sahabatku pada satu atau dua sha
makanan, lebih aku sukai daripada aku pergi ke pasar untuk 
.membeli budak dan memerdekakannya

Atsar tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Abi al-Dunya dalam kitab al-Ikhwan.
Atsar tersebut menunjukkan besarnya keutamaan membuat makan dan mengundang sahabat dan tetangga untuk memakannya. Masyarakat Indonesia merealisasikan atsar tersebut dalam banyak      tradisi kenduri dan selamatan
Share:

HIKMAH TERINDAH



matan  
Suatu ketika Al-imam Tanthawi Rahimahullah Ta'ala ditanya tentang Hikmah paling indah yang pernah dibaca sepanjang hidup nya, Beliau menjawab :"Aku telah membaca lebih daripada 70 tahun, tidak ada hikmah yang paling indah dibandingkan dari apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Al-Jauzi Rahimahullah.
Sesungguhnya susah Payah melakukan perbuatan Ta'at itu akan lenyap sedangkan Pahalanya tetap tak akan sirna. Dan lezatnya melakukan perbuatan maksiat itu akan hilang sedangkan Siksanya tetap tidak akan hilang.
Senantiasalah bersama Allah jangan pernah perdulikan apapun,  Ulurkan tangan mu kepada nya dikegelapan malam. Ucapkanlah " tidak ada kebahagiaan dunia melainkan dengan berdzikir kepada Mu, dan Juga Akhirat melainkan atas pengampunan Mu dan tidak ada keindahan syurga melainkan dengan melihat dzat Mu".
Ampuni dan Maafkan, Pasrahkan Makhluk itu kepada sang penciptanya, sebab kita dan mereka akan pergi menghadapnya. Berbuatlah baik sekecil apapun, sebab engkau tidak tau amal kebaikan apa yang menyebabkan mu masuk kedalam syurga
Share:

Nasehat Bagi yang Ganteng dan Jelek

JANGAN KOTORI WAJAH KITA…!!!

ينبغي للوجه الحسن أن لا يشين وجهه بقبح فعله ، وينبغي لقبيح الوجه أن لا يجمع بين قبيحين.

Dianjurkan bagi yang mempunyai wajah bagus
ganteng/cantik untuk tidak menodai wajah bagusnya itu dengan perilaku buruk. Dan dianjurkan pula bagi yang memiliki wajah jelek agar tidak mengumpulkan dua keburukan/wajah jelek dan 
perilaku buruk

الامام الحسن البصري رحمه الله
Wajah bagus dengan perilaku bagus, itulah ganteng/cantik haqiqi (bagus luar dalam). Sedang wajah bagus akan kalah dengan perilaku bagus, lebih-lebih sudah wajah jelek berperilaku jelek. Jadinya apa nanti ya
Share:

Wasiat Lukmanul Hakim

قال لقمان لإبنه: إحذر واحدة هي أهل للحذر، قال : وما هي؟
قال : إياك أن تُري الناس أنك تخشى الله وقلبك فاجر .


Berkata Lukman kepada Anak nya: Waspadalah kamu terhadap satu perkara, perkara tersebut adalah berbahaya. Anaknya bertanya, apakah itu? Beliau menjawab : jangan sampai engkau dilihat oleh manusia bahwa engkau adalah orang yang Takut kepada Allah, Sementara Hatimu penuh dengan kemaksiatan
Share:

Hakikat Karamah

Abu Yazid al-Busthami RA berkata :


“Bila seorang mampu menggelar sajadah tempat shalatnya diatas air, mampu duduk bersila diudara maka janganlah sesekali kalian tertipu hingga kalian jumpai bagaimana dirinya dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah”.

Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si fulan mampu berjalan disatu malam menuju Makkah”

Beliau menjawab; “Sesungguhnya syetan mampu berjalan dari ujung timur keujung barat dalam sekejap mata”


Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si fulan mampu berjalan diatas air”

Beliau menjawab ;

“Ikan-ikan di air, burung-burung diudara lebih mengherankan ketimbang hal itu”.


( Syarh al-Hikam al-‘Athaiyyah I/126 )
Share:

Menyembuhkan Sakit Gigi Dengan Shalat

Imam Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al-qalyubi dalam kitab beliau An-nawadhir menjelaskan bahwa seseorang yang melaksakan shalat dua rakaat  Setelah  Shalat Magrib dan dilaksakan setiap selesai shalat magrib sampai sembuh giginya, jika telah sembuh Insyaallah gigi tersebut tidak akan kambuh lagi.
Metode pelaksanaan :
1. Shalat dua rakaat setelah magrib
2. Pada rakaat pertama membaca Surat yasin ayat 77-83, 
    berikut ayatnya:

أَوَلَمْ يَرَ الإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ (77) وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78) قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ (79) الَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ الشَّجَرِ الأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ (80) أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُم بَلَى وَهُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيمُ (81) إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82) فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (83

3. Pada rakaat kedua dibaca  Surat al-Zalzalah ayat 1-8
:
إِذَا زُلْزِلَتِ الأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الإِنسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6) فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8

Dengan izin Allah jika dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, sungguh-sungguh dan istiqamah maka sakit gigi tersebut akan sembuh dan tidak akan pernah kambuh lagi, Insyaallah. Wallahua'lam.


Referensi :  kitab Nawadir hal. 197
Karangan Ahmad Syihabuddin bin Salamah al-Qalyubi (W.1069H)


Share:

Rabu, 27 Januari 2016

5 Filosofi Hidup di Balik Bait-bait Alfiyyah Ibnu Malik

kitab alfiyah
Alfiyyah Ibnu Malik merupakan satu dari kitab Nahwu yang sangat popular di kalangan pesantren. Kitab pedoman tata bahasa arab (Nahwu) ini juga terkenal di berbagai belahan dunia. Dalam versi bahasa Inggris, Alfiyyah disebut sebagai The Thousand Verses .


Dalam kurikulum pesantren, kitab Alfiyyah yang berisi kaidah-kaidah Nahwu tersaji dalam 1002 bait ini merupakan salah satu hapalan terberat. Hapal bait-bait Alfiyyah juga menjadi salah satu syarat kenaikan kelas di berbagai pesantren. Targetnya tergantung kebijakan masing-masing pesantren. Ada yang harus hapal 500 bait, ada pula yang mengharuskan hapal seluruh nazam dalam kitab tersebut.
Kitab ini ditulis oleh Muhammad bin Abdillah bin Malik al-Thay, yang lahir di Jayyan, tahun 600 H. Daerah ini cuma kota kecil di bawah kekuasaan Andalusia (Spanyol). Alfiyyah merupakan salah satu dari karyanya. Kitab ini adalah versi ringkas dari karyanya yang lain, al-Kafiyah asy-Syafiyah yang terdiri dari 2757 bait. Alfiyyah terdiri dari 80 bab, yang setiap babnya berisi beberapa bait. Yang terpendek berisi 2 bait saja yaitu bab “al-Ikhtishahsh “, dan yang terpanjang adalah bab “Jamak Taksir ” yang berisi 42 bait.
Di sela kerumitan dan kedalaman makna yang tersirat dalam setiap baitnya, yang merupakan isyarat atau rumusan kaidah bahasa Arab, bait-bait Alfiyyah juga memberi inspirasi dan penafsiran di luar kontek Ilmu Nahwu. Pemaknaan itu mirip tafsir isyari pada Alquran. Banyak bait-bait dalam Alfiyyah yang ditafsirkan berbeda sehingga menghasilkan kata hikmah yang indah. Berikut ini 5 di antaranya.

1. Keharmonisan Rumah Tangga
Bait ke 25 dan ke 26 berbunyi:


ﻓَﺎﺭْﻓَﻊْ ﺑِﻀَﻢٍّ ﻭَﺍﻧْﺼِﺒَﻦْ ﻓَﺘْﺤًﺎ ﻭَﺟُﺮّ # ﻛَﺴْﺮﺍً ﻛَﺬِ ﻛْﺮُﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺒْﺪَﻩُ ﻳَﺴُﺮْ
ﻭَﺍﺟْﺰِﻡْ ﺑِﺘَﺴْﻜِﻴْﻦِ ﻭَﻏَﻴْﺮُ ﻣَﺎﺫُﻛِﺮْ # ﻳَﻨُﻮْﺏُ ﻧَﺤْﻮُ ﺟَﺎ ﺃَﺧُﻮﺑﻨﻲ ﻧَﻤِﺮْ


Rafa’kanlah dengan dlammah, nashabkan dengan fathah, jerkanlah dengan kasrah seperti dalam lafadz ﺫِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺒْﺪَﻩُ ﻳَﺴُﺮْ

Jazmkanlah dengan sukun, dan selain yang telah disebutkan ada penggantinya seperti lafadl ﺟَﺎ ﺃَﺧُﻮ ﺑﻨﻲ ﻧَﻤِﺮ ”


Bait yang menjelaskan tanda i’rab (perubahan tanda baca tiap akhir kata) ini dimaknai sebagai poin-poin penting dalam membentuk keluarga yang harmonis. Suami dan istri haruslah kompak (dhamm : makna aslinya kumpul), saling terbuka (fath: terbuka), membuang hal yang menimbulkan perpecahan, (jurra kasran: seretlah perpecahan), selalu berdoa kepada Allah Swt, dan meneguhkan pendirian dalam istiqamah.

2. Teguh Pendirian Dalam Berbagai Keadaan

ﻟِﻠﺮَّﻓْﻊِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺼْﺐِ ﻭَﺟَﺮِّ ﻧَﺎ ﺻَﻠَﺢْ # ﻛَﺎﻋْﺮِﻑْ ﺑِﻨَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻨَﺎ ﻧِﻠْﻨَﺎ ﺍْﻟﻤِﻨَﺢْ

Dlamir -na, baik untuk dhamir rafa’, nashab, jar tetap memakai lafadz -na


Seperti ungkapan ﺍﻋْﺮِﻑْ ﺑِﻨَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻨَﺎ ﻧِﻠْﻨَﺎ ﺍْﻟﻤِﻨَﺎﺡ (kita telah memperoleh anugerah yang banyak)


Bait ini adalah penjelasan bahwa ﻧﺎ (bentuk muttashil dari ﻧﺤﻦ) digunakan sebagai dhamir muttashil rafa’, nashab, jar , dengan tetap menggunakan redaksi kata –na . Tanpa perubahan. Lain halnya dengan dhamir orang pertama misalnya, untuk muttashil rafa’- nya berupa ﺕُ , sedangkan dalam nashab dan jar- nya menggunakan ﻱ .

Makna hikmahnya, jadilah seperti dhamir muttashil -na yang teguh pendirian dan pemahaman meski dalam keadaan apa pun. Tidak terpengaruh oleh perubahan dan pengaruh aliran-aliran lain.


3. Berusaha Semaksimal Mungkin

ﻭَﻓِﻲ ﺍﺧْﺘِﻴَﺎﺭِ ﻟَﺎﻳَﺠِﺊُ ﺍٌﻟﻤُﻨْﻔَﺼِﻞْ # ﺇِﺫَﺍ ﺗَﺄَﺗَّﻰ ﺍَﻥْ ﻳَﺠِﺊُ ﺍْﻟﻤُﺘَّﺼِﻞْ

Dalam keadaan ikhtiyar (tidak kepepet) tidak boleh mendatangkan dhamir munfasil


Selagi masih memungkinkan memakai dhamir muttashil

Dhamir munfashil merupakan dhamir yang bisa berada di awal kalimat dan bisa terletak setelah illa .

Dhamir muttashil selalu berada menyatu dengan kata yang memuatnya. Bait ini dijadikan kalam hikmah, janganlah meminta batuan orang lain selagi masih bisa dilakukan sendiri.

Dikisahkan, salah seorang ulama ditanya manakah yang lebih utama antara makan dengan memakai tangan langsung dan memakai sendok. Ia menjawab, utama pakai tangan langsung. Dalilnya bait Alfiyyah di atas. Karena memakai tangan tidak bergantung pada orang lain, sementara memakai sendok memerlukan peran orang lain.

4. Pilihlah Pemimpin yang Mumpuni

ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺍْﻹِﺑْﺘِﺪَﺍ ﺑِﺎﻟﻨَّﻜِﺮَﺓِ # ﻣَﺎﻟَﻢْ ﺗُﻔِﺪْ ﻛَﻌِﻨْﺪَ ﺯَﻳْﺪِ ﻧَﻤِﺮَﺓِ


Tidak diperbolehkan membuat mubtada’ dengan memakai isim nakirah

Selagi tidak memberi manfaat, seperti pada lafad ﻋِﻨْﺪَ ﺯَﻳْﺪِ ﻧَﻤِﺮَ ”


Ketentuan dasar pembentukan mubtada’ haruslah berupa isim makrifat, bukan nakirah. Ibarat mubtada’, pemimpin haruslah orang yang berpengetahuan luas dan makrifat di bidangnya. Bisa juga berarti, memilih pemimpin haruslah orang yang telah diketahui
( ma’ruf ) rekam jejaknya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

5. Cita-cita Bisa Terhalang Cinta

ﻓَﺄَﻟِّﻒُ ﺍﻟﺘَّﺄْﻧِﻴْﺚِ ﻣُﻄْﻠَﻘَﺎ ﻣَﻨَﻊْ # ﺻَﺮْﻑَ ﺍَّﻟﺬِﻱْ ﺣَﻮَﺍﻩُ ﻛَﻴْﻔَﻤَﺎ ﻭَﻗَﻊْ


Alif ta’nits muthlaq dapat mencegah tanwin dari isim yang mengandunginya,bagaimanapun keadaan isim itu

Kecintaan (al-ulfu , kata lain dengan tetap menggunakan hamzah, lam dan fa’ ) kepada wanita bisa menjadi salah satu penghalang seseorang menggapai kesuksesan.

Hal ini sering terjadi khususnya para santri yang akhirnya harus “pensiun” awal dari mondoknya karena terjerat cinta. Dalam kehidupan nonsantri pun, terkadang cinta justru mengalihkan kita dari tujuan pencapaian yang semula telah ditetapkan.

Itulah 5 contoh di antara sekian makna isyari dari bait-bait Alfiyyah . Pemaknaan isyari seperti di atas perlu juga disampaikan oleh para pengajar kitab-kitab Nahwu, karena hal itu justru menambah semangat para santri untuk mempelajari kitab Alfiyyah . Ada semacam kepuasan tersendiri bila menemukan makna lain dari bait-bait hapalan itu.
Share:

Selasa, 26 Januari 2016

HEBATNYA WANITA

wanita muslimah

اَلْأُنْثَى: كَالْقَهْوَةِ، إِذَا أَهْمَلْتَهَا أَصْبَحَتْ بَارِدَةً، حَتَّى فِيْ مَشَاعِرِهَا
Perempuan itu seperti kopi, jika engkau abaikan, ia menjadi dingin, sampai dalam hal cita rasanya


. عِنْدَمَا تَصْمُتُ الْأُنْثَى أَمَامَ مَنْ تُحِبُّ، تَأْتِي الْكَلِمَاتُ عَلَى هَيْئَةِ دُمُوْعٍ
Saat perempuan diam di depan orang yang ia cintai,
maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata!!


اَلْأُنْثَى: فِي الْبِدَايَةِ تَخَافُ أَنْ تَقْتَرِبَ مِنْكَ
 وَفِي النِّهَايَةِ تَبْكِيْ حِيْنَ تَبْتَعِدُ عَنْهَا،قَلِيْلٌ مَنْ يَفْهَمُهَا 
Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, 
namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya, 

sedikit sekali orang yang memahaminya


. اَلْأُنْثَى: لَا تُرِيْدَ مِنْكَ الْمُسْتَحِيْلَ، 
هِيَ فَقَطْ تُرِيْدُكَ أَنْ تَكُوْنَ مِثْلَ الرَّجُلِ الَّذِيْ تَتَمَنَّاهُ أَنْتَ لِشَقِيْقَتِكَ
Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, 
dia hanya menginginkan agar engkau seperti lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya


. اَلْأُنْثَى: إِمَّا كَيْدٌ عَظِيْمٌ، أَوْ حُبٌّ عَظِيْمٌ! وَأَنْتَ مَنْ يُحَدِّدُ أَيُّهَا الرَّجُلَ، فَإِنْ مَكَرْتَ بِهَا مَكَرَتْ بِكَ، وَإِنْ أَحْبَبْتَهَا عَشِقَتْكَ
Perempuan itu tipu daya besar atau cinta agung, dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki..jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, dan jika engkau mencintainya, ia pun kasmaran terhadapmu


بِقَدْرِ مَا تُحِبُّ الْأُنْثَى هِيَ تَغَارُ، لِذَا أَيُّ أُنْثَى تَجُنُّ غِيْرَةً، هِيَ تَجُنُّ حُبًّا
Sesuai dengan tingkat cintamu kepada perempuan, 
seperti itulah ia cemburu, karenanya, apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena cemburu, itu juga yang membuatnya gila karena cinta.


اَلْأُنْثَى: تُدَاوِيْ وَهِيَ مَحْمُوْمَةٌ، وَتُوَاسِيْ وَهِيَ مَهْمُوْمَةٌ 
وَتَسْهَرُ وَهِيَ مُتْعَبَةٌ،وَتَحْزَنُ مَعَ مَنْ لَا تَعْرِفُ 
Perempuan itu :mengobati, padahal dia sedang demam, membantu, padahal dia susah, begadang, padahal lelah,dan berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya


َلْأُنْثَى : تُحِبُّ أَنْ تُعَامَلَ كَطِفْلَةٍ دَائِماً مَهْمَا كَبُرَتْ
Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti bocah kecil, betapapun ia menua


. لَا تَطْرُقْ بَابَ قَلْبِ الْأُنْثَى، وَأَنْتَ لَا تَحْمِلُ مَعَكَ حَقَائِبَ الِاهْتِمَامِ
Jangan berani-berani mengetuk pintu hati perempuan jika engkau tidak membawa berkoper-koper perhatian.


عِنْدَمَا تَغَارُ الْأُنْثَى: اُرْسُمْ قُبْلَةً عَلَى يَدَيْهَا،
 دَعْهَا تَشْعُرُ بِأَنَّها نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ لَدَيْكَ
Saat perempuan cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah SWT yang sangat besar bagimu.



اَلْأُنْثَى اَلْهَادِئَةُ، اَلنَّاعِمَةُ، أكْثَرُ ضَجِيْجًا بِقَلْبِ الرَّجُلِ
Perempuan, yang tenang, nan lembut, ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki.


اَلْأُنْثَى: وَإِنْ قَسَتْ؛ فَإِنَّهَا لَا تَخْلُوْ مِنْ مَشَاعِرِ الْعَطْفِ، وَالرَّأْفَةِ
Perempuan itu, meskipun keras hati, 
sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa simpati dan kasih sayang.


لَا يَحْتَمِلُ جُنُوْنَ الْأُنْثَى وَغِيْرَتَهَا، إِلَّا رَجُلٌ أَحَبَّهَا بِصِدْقٍ
Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya, kecuali lelaki yang mencintainya dengan sebenarnya.


لَيْسَ عيَباً أنَ يَتَعَلَّمَ الرَّجُلُ مِنْ قَلْبِ الْأُنْثَى شَيْئا يَجْعَلُهُ أكَثرَ إِنْسَانِيَّةً وَرِقَّةً
Tidak aib jika lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang 
menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut

اَلْأنثىْ : تَخشىْ الخيانْة ، وَالفقدانْ ، وَالغيابْ ، ولا تسَتطيع بسهولة نسيانْ غائبْ أحَبته ، تظل تراقِبه منْ بعد
Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, ia terus menerus mengawasinya dari jauh


.للأنثى : أن تربي طفلاً بلا أب ، 
لكن لا يمكن للرجل أن يربي طفلاً بلا أمهنا روعه الأنثى
Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang ayah, tetapi, 

tidak mungkin lelaki mengasuh anak tanpa ibu. Di sinilah terletak keindahan perempuan.



مَتى مآ كُنت 'رجُل' تكُن لك «امرأة
Jikalau kamu benar-benar lelaki, pasti punya perempuan


مَتى مآ كُنت 'ذكَر' تكُن لك «أنثى
Jikalau engkau jantan, pasti punya betina

مَتى مآ كُنت 'ملِك' تكُن لك «أميرة

Kapan engkau menjadi raja, pasti ada ratu


مَتى مآ كُنت 'عاشِق' تكُن لك «متيمة
Kapan engkau kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan anak


فلا تكُن 'لاشيء' وتُريدهآ أن تكون «كل شيء
Jangan sampai engkau tanpa apa-apa sementara engkaumenginginkan perempuan segala-galanya


عندمآ تُنفخ فيك الروح تكون في بطن امرأة
Ingatlah, saat ruh ditiupkan kepadamu, engkau ada di rahim perempuan.


عندما تبكي، تكون في حضن امرأة
Saat engkau menangis, engkau ada di pangkuan perempuan



وعندما تعشق، تكون في قلب امرأة
Saat engkau kasmaran, engkau ada di hati perempuan



رفقاً بهآ .. فالاُنثى أمانة ،، مآ خُلِقَت لﻹهانة
Karenanya, perlakukan perempuan dengan penuh kelembutan.Perempuan itu dicipta sebagai amanah, bukan dicipta untuk dihinakan


فلتحيا كل أنثي ... متزوجة ، أو عازبة ، أو مطلقة ، أو كانتّ أرملة
Maka..hidup perempuan!!! Adakah ia bersuami, atau gadis, atau janda cerai, ataupun janda mati…



Semoga bermanfaat!!!!
Share:

Senin, 25 Januari 2016

Cahaya para Wanita (Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS)

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Para suami dan istri semakin tidak sanggup untuk menanggung pasangannya. Di masa lalu keadaannya tidak seperti ini. Cinta yang mereka miliki memberi mereka cahaya, dan wajah mereka semakin bersinar setiap hari. Karena ibadah mereka kepada Allah SWT membuat para pria dan wanita tersebut dihiasi busana cahaya, kecantikan dan cinta.

Saat ini orang-orang tidak tertarik untuk beribadah kepada Allah SWT. Mereka melalaikan hal tersebut. Sebagai hukumannya, mereka saling merasa bahwa pasangannya tidak menarik (jelek).
Mereka hanya mengandalkan kecantikan lahiriah (fisik) yang mirip dengan kecantikan boneka maneqin di etalase toko. Menyerupai pria dan wanita, memakai pakaian, tetapi tak memiliki rasa. Tetapi bila seseorang dihiasi dengan keindahan surgawi, sebagai berkah dari Allah SWT, maka ia tak akan pernah kehilangan kecantikannya walaupun sudah mencapai usia 90 atau 100 tahun. Tidak akan pernah berubah, karena mereka selalu dihiasi busana surgawi!
Para rasul dengan pengetahuan surgawinya berkata, “Jika seseorang ingin kelihatan cantik atau dihiasi dengan busana kecantikan pada mereka, mereka harus berusaha bangun tengah malam dan subuh.“ Karena pada waktu-waktu itulah cahaya terang spiritual muncul dan dikenakan pada manusia. Dan ibadah tengah malam dan subuh mereka akan tampak pada wajahnya. Allah SWT menganugerahkanpada mereka cahaya yang terang dan cinta. Siapapun yang menginginkannya, dapat memohon pada Allah SWT pada waktu-waktu tersebut. Allah SWT akan mengirimkan malaikat-malaikat dengan cahaya dan busana surgawi. Dia akan memakaikan para hamba-Nya yang beribadah pada-Nya di bumi, yang melakukan salat dan memuliakan-Nya Namun orang-orang sudah melupakan hal ini dan berusaha keras mempercantik wajah dan tubuhnya dengan kosmetik (menghamburkan jutaan dolar dan Euro). Membuat bibir mereka tampak seperti bibir keledai! Mereka berusaha membuat diri mereka lebih muda.

Para remaja tidak berkata bahwa Allah SWT yang memberikan mereka kecantikan, tetapi mereka minta untuk memakai kosmetik agar tampak cantik, dan tak akan bisa!

Selama para pria diizinkan memandang wanita, mereka akan mengambil kecantikan dari wajah dan tubuh wanita. Maka para wanita yang berjilbab dan berpakaian menutup aurat, wajah dan tubuhnya akan tetap segar dan cantik, tanpa kosmetik!
Mereka tidak mengerti sumber utama kecantikan itu berasal dari mana. Mereka bertanya kenapa wanita Muslim memakai jilbab. Itu gunanya untuk menjaga kecantikan mereka! Tetapi para wanita sekarang terlalu bodoh!
Wanita yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kecantikannya. Zaman dahulu, para wanita menjaga wajah dan tubuh mereka agar tidak disentuh oleh seseorang yang tidak halal untuk mereka. Orang-orang yang mengikuti setan dan ajarannya, akan jatuh dalam kesulitan yang merusak spiritual dan fisik manusia. Di masa lalu, spiritual terpelihara jika fisik dijaga. Sehingga semakin banyak kebahagiaan dan kecantikan dianugerahkan pada mereka.
Sekarang para wanita ingin membuka dan memamerkan kecantikan mereka. Tetapi mereka tak akan berhasil, karena kecantikan mereka akan cepat memudar!
Terutama para wanita yang bekerja dengan pria. Pandangan para pria tersebut membawa efek buruk bagi mereka dan mereka cepat menjadi tua.

Kecantikan para wanita yang bekerja dengan pria akan rusak. Keindahan dan kondisi tubuh mereka menurun dengan pesat.
Sekarang ini banyak sekali wanita yang mengeluh sakit. Misalnya mereka mengatakan terkena kanker. Dan saya bertanya berapa usianya, dan mereka mengatakan “25!“ Bagaimana bisa begitu? Terutama para gadis yang masuk universitas dan selalu bersama dengan kekasihnya. Saat mereka lulus, kondisi fisik mereka sudah turun. Mereka menunda pernikahan, dan menghabiskan waktu mereka di universitas, belajar untuk mendapat ijazah yang tidak ada manfaatnya! Cara yang salah untuk manusia, karena mereka mengikuti ajaran setan! Dan sekarang negara-negara membuat peraturan bahwa pria dan wanita adalah setara.

Jika kita setara, semua pria harus menjadi wanita! Itu adalah setara. Allah SWT menciptakan pria sebagai pria dan wanita sebagai wanita. Bagaimana orang bisa mengatakan bahwa pria dan wanita setara? Kebodohan apa ini?!

Sampai saat ini mereka membuat kesulitan bagi berbagai bangsa. Tetapi mereka tak akan berhasil.
Semoga Allah SWT mengampuni saya dan memberkati kalian.
Share:

Minggu, 24 Januari 2016

SUFI TAK TERKENAL MENGGETARKAN PARA WALI

Barangkali bagi kita yg menetap di kawasan Asia Tenggara tak banyak mengenal wali besar kawasan Barat yg bernama Abu Madyan tersebut, karena pengaruh Syekh Abdul Qadir Jailani yg hidup sezaman dengannya lebih dominan di sini. Sesungguhnya Abu Madyan adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Tasawuf yg membentuk lanskap ruhani di kawasan maghribi.

Abu Madyan, yang diyakini menempati peringat Qutb al-Awliya al-Ghauts al-Adhim, juga diakui sebagai Syaikh al-Masyayikh (Gurunya para guru). Beliau hidup sezaman dengan Wali agung lainnya, Syekh IBN ‘ARABI, dan bahkan Ibn Arabi berguru kepadanya secara spiritual, karena keduanya tidak pernah bertemu secara fisik – tetapi Syekh Ibn ‘Arabi sempat menziarahi makamnya di Tlemcen. Syekh Abu Madyan ini juga mempunyai murid lain yang kelak juga menjadi Qutub, Syekh ABDUS SALAM IBN MASYISY, guru dari Syekh Abu Hasan Syadzili, pendiri tarekat Syadiziliyyah. Abu Madyan boleh dikatakan telah membentuk kecenderungan utama aliran Tasawuf di kawasan maghribi.

Syekh Abu Madyan pertama kali dibaiat ke jalan Sufi oleh Syekh Abdullah al-Daqaq, seorang sufi eksentrik yang sering berkeliaran di jalan-jalan dan berteriak mengaku-aku dirinya Wali Allah, dan oleh Syekh Abu Hasan al-Salawi, seorang sufi misterius. Kepada Syekh al-Daqqaq, seorang Wali Allah yang aneh dan luar biasa, Abu Madyan mendalami kandungan kitab Tasawuf penting, ar-Risalah karya ABU AL-QASIM AL-QUSYAIRI. Syekh Abu Madyan juga berteman dan berguru kepada Syekh AHMAD RIFA’I, seorang Wali Qutub pendiri Tarekat Rifa’iyyah di Irak. Meski disebut2 ketenaran dan signifikansinya sejajar dengan Syekh Abdul Qadir Jailani, Syekh Abu Madyan mengakui dan tunduk pada ucapan syatahat Syekh Abdul Qadir Jailani, “Kakiku berada di atas bahu Awliya Allah” dan salah satu riwayat mengatakan beliau menerima ijazah ruhaniah dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Melalui jalur Abu Madyan inilah di kawasan maghribi muncul sufi-sufi besar yg menjadi poros2 utama kewalian di kawasan maghribi dan sekitarnya. Syekh Ahmad Rifa’i, guru dari Syekh ABu Madyan, juga dikenal sebagai sufi yg eksentrik. Tarekatnya dianggap agak aneh karena cara zikirnya yang terdengar seperti meraung atau seperti suara gergaji. Pengikut Tarekat Rifaiyyah belakangan lebih dikenal karena kekuatan dan keajaiban-keajaiban mereka, seperti kebal senjata, kebal racun dan sebagainya. Tentu saja, efek-efek ini menyebabkan tarekat ini rawan diselewengkan oleh orang-orang yg tidak bertanggung jawba, sehingga sebagian sufi secara tegas mengecam penyimpangan tersebut tersebut. Namun apapun penyelewengan itu, ajaran dan amalan Syekh Ahmad Rifai sesungguhnya adalah amalan tarekat yang mu’tabar, atau sesuai dengan Qur’an dan Sunnah Nabi.
Jadi pada periode sesudah Syekh ABu Hamid al-Ghazali ini mulai berkembang bentuk baru organisasi tarekat yang strukturnya lebih kompleks. Perkembangan ini barangkali adalah keniscayaan sebab pada masa itu mulai banyak sekali orang Islam yg menempuh jalan ruhani (tasawuf). Sebagaimana lazimnya sesuatu yang menjadi besar, selalu ada penyimpangan-penyimpangan yg dilakukan oleh sufi-sufi palsu. Karenanya, sebagian syekh Sufi merasa perlu “melembagakan” ajarannya dalam satu wadah di mana otoritas mursyid yg kamil-mukammil bertindak sebagai pembimbing sekaligus penjaga agar pengikut mereka tidak menyeleweng. Tetapi itu bukan berarti bahwa sufi-sufi yang berada di luar organisasi tarekat tidak menjalankan amalan tarekat – sebab tarekat dalam pengertian yg lebih umum adalah “Jalan” ruhani itu sendiri.

Apapun efeknya, organisasi tarekat telah membuka kesempatan baru bagi orang-orang Islam yang tidak menemukan akses ke wali-wali Allah yg biasanya tersembunyi. Kemunculan wali-wali masyhur di dalam organisasi tarekat menambah semarak perkembangan keruhanian Islam. Sebagian dari alasan meningkatnya popularitas tarekat paada saat itu adalah karena kondisi sosial politik di dunia ISlam sedang mengalami pergolakan hebat, setelah pasukan Salib mulai merangsek ke wilayah kekuasaan kekhalifahan Islam. Banyak murshid-murshid tarekat dan sufi-sufi individual yg terlibat langsung dalam peperangan itu. Syekh Abu Madyan, misalnya, ikut membantu perang melawan tentara Salin dari kelompok pasukan Perancis di sekitar Maroko, dan berperan penting dalam kemenangan pasukan Islam di sana. Kaum sufi, baik di dalam dan di luar organisasi tarekat, berdasar fakta sejarah sesungguhnya berperan penting dalam pengembangan potensi ekonomi, sosial, poliitk dan ilmu pengetahuan di dalam peradaban Islam. Namun peran sosial mereka yg penting itu sering terlupakan, atau sengaja disembunyikan oleh kelompok anti-Tasawuf – terutama karena kebanyakan pengikut tarekat atau sufi yang terkenal lebih menonjol dalam bidang keruhanian dan lebih ketat dalam menjalani kehidupan yg zuhud, serta karena karamah-karamah mereka lebih memikat untuk dikisahkan ketimbang peran ekononi dan sosial-politik mereka.Peran-peran sosial atau peran “horisontal” mereka semakin jelas dalam perkembangan sesudah tahun 1100-an M.

Selain perkembangan tarekat-tarekat, dunia Tasawuf juga diwarnai oleh perkembangan pemikiran mistis/makrifat yang luar biasa. Periode menjelang abad 13 M, atau akhir era 1100-an adalah era di mana hampir semua bidang peradaban Islam sedang mengalami kejayaan sekaligus melahirkan benih-benih bayang-bayang kesuraman peradaban Islam. Kemajuan sisi lahiriah di bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan sebagainya diimbangi oleh lahirnya kemajuan ruhani. Namun pada masa ini perkembangan paling menonjol selain tarekat adalahmunculnya sufi-sufi besar yang menulis literatur yang “abadi,” yang sangat memengaruhi dunia Tasawuf dan dunia Islam pada umumnya sampai ke abad 21 – dan barangkali akan masih terus berpengaruh hingga di abad-abad mendatang. Tokoh-tokoh sufi yang agung pada periode ini antara lain Fariduddin Attar (wafat 1220), Ibn al-Farid sang penyair mistis (wafat 1235), Syekh Akbar Ibn Arabi, penggagas “konsep” wahdatul wujud, Jalaluddin Rumi sang penyair cinta mistis terbesar sepanjang sejarah Islam (w. 1273) dan al-Iraqi, penyair penerus tradisi wahdatul wujud.
Pada tanggal 28 Juli 1165 lahirlah seorang anak manusia yang kemudian dikenal sebagai Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn al Arabi al Ta’i al Hatimi atau lebih populer dengan nama Ibn Arabi. Beliau dikemudian hari lebih dikenal sebagai seoarang sufi dari andalusia, dan diberi gelar Muhyidin (Penghidup agama) dan Syaikh al Akbar (Syaikh Agung). Karya karya yang lahir darinya terutama dari dua kitabnya yang monumental Fushush al Hikam dan Futuhat al Makkiyyah telah mempengaruhi sudut pandang kaum muslimin dalam memahami agamanya, yang diridhai Allah (Islam). Pemikiran Ibn Arabi adalah pemikiran yang telah mempengaruhi salah satu cara pandang kita dalam melihat otosentisitas Islam (Tauhid).

Gagasan gagasan dasar ajaran Ibn Arabi telah menimbulkan reaksi yang luas di kalangan kaum muslimin, yang pro maupun yang kontra. Yang tidak setuju menuduh bahwa ajarannya merupakan panteisme. Yang pro justru menganggap ajaran ini merupakan ajaran yang tinggi dan sangat radikal dalam interpretasinya mengenai tauhid. Ibn Arabi lebih dikenal sebagai tokoh ajaran wahdatul wujud, yang sering disalah tafsirkan sebagai ajaran yang menekankan pada aspek imanensi mutlak Tuhan.
Namun sesungguhnya Ibn Arabi tidak menekankan imanensi Tuhan semata, namun juga transendensi-Nya. Menurut beliau: dilihat dari sisi tasybih, Tuhan adalah identik, atau lebih tepat seruap dan satu dengan alam walaupun kedua duanya tidak setara karena Dia, melalui nama nama Nya, menampakkan diri Nya dalam alam. Tetapi dilihat dari sisi tanzih, Tuhan berbeda sama sekali dengan alam karena Dia adalah Dzat Mutlak yang tidak terbatas, di luar alam nisbi yang terbatas. Ide ini dirumuskan oleh ibn Arabi dengan ungkapan singkat ‘huwa la huwa’. Tuhan adalah imanen (tasybih) dan transenden (tanzih) sekaligus.
Dalam doktrin wahdat al wujud Tuhan betul betul esa karena tidak ada wujud, yaitu wujud hakiki kecuali Tuhan; wujud hanya milik Tuhan. Alam tidak lebih dari penampakan Nya. Doktrin ini mengakui hanya satu wujud atau realitas karena mengakui dua jenis wujud atau realitas yang sama sekali independen berarti memberikan tempat kepada syirik atau politeisme. Doktrin wahdat al wujud ibn Arabi mempunyai posisi yang kuat karena didukung oleh atau bersumber dari ayat ayat Al Qur’an dan Hadis Nabi saw.
Wahdat al Wujud Menurut Syaikh Akbar Ibnu al Arabi benar benar merupakan pemikiran genius di zamannya. Karya karyanya telah membuktikan hal itu. Ibn al Arabi mengungkapkan ajaran ajaran dan berbagai pandangan genarasi sufi yang mendahuluinya secara sistematis dan rinci. Ibn Arabi adalah jembatan atau penghubung antar dua fase historis Islam dan tasawuf dan penghubung antara tasawuf Barat dan Timur.

Menurut Ibn Arabi, dalam hadis Qudsi, Allah berfirman, Aku adalah harta simpanan tersembunyi, karena itu Aku rindu untuk dikenal. Maka aku ciptakan makhluk, sehingga melalui Ku mereka mengenal Ku. [hadits Qudsi] Allah adalah “harta simpanan tersembunyi” (kanz makhfiyan), yang tidak dapat dikenal kecuali melalui alam. Maka alam adalah cermin bagi Tuhan, yang dengannya Ia mengenal dan memperkenalkan ‘Wajah Nya’. Kanz makhfi, dengan demikian adalah ‘Yang ‘Tersembunyi dari Yang Tersembunyi’, Dzaat, yang tidak dapat dijangkau oleh siapapun ditinjau dari segi Dzaat Nya. Misteri Dzaat, yang tersembunyi ini berakibat “kerinduan” dan “kesepian”. Dalam “kerinduan” dan “kesepian” primordial ini membuat Dia rindu untuk dikenal. Maka Ia pun ber ‘tajalli’. Tajalli Al Haqq adalah penampakan diri Nya dengan menciptakan alam. Tajalli Al Haqq terjadi dalam bentuk bentuk yang tidak terbatas jumlahnya. Alam berubah setiap saat, terus menerus tanpa henti. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (Q.S.55;29). Seperti yang dikatakan oleh Ibn Arabi; “Sesungguhnya Allah Subhanahu selama lamanya tidak melakukan tajalli dalam satu bentuk bagi dua individu atau pribadi, dan tidak pula dalam satu bentuk dua kali.”
Tajalli Nya adalah pemberian Nya yang telah ditetapkan sejak Azali, persis seperti yang ada dalam A’yan tsabitah, Pengetahuan Abadi dalam Hakikat Tuhan. Jadi hakikat yang sebenarnya dari setiap segala sesuatu yang berasal dari tajaliyyat Nya selalu ada, yakni dari dalam kedalaman batin Wujud Nya (Potensi Abadi Nya), yang merupakan Ilmu Nya (pengetahuan Nya) yang tetap dan abadi (a’yan tsabitah). Dari sudut padang ini, dunia pada hakekatnya merupakan perwujudan (manifestasi) Tuhan, namun dalam Diri Nya, yakni dalam Dzat Nya, Dia terlepas dari setiap perwujudan itu sendiri. A’yan tsabitah pada dasarnya hanyalah potensi abadi yang karena sifatnya itu ia bisa menjadi aktual atau bisa juga tidak. Karenanya, ‘Kemungkinan’ (Potensialitas) itulah yang sesungguhnya nyata. Dan karena itulah, a’yan tsabita tetap tidak berubah dan “tidak ada” secara aktual dalam ilmu Tuhan. Meskipun disifati dengan kepermanenan, ia tidak disifati dengan wujud, yakni ia tetap dalam keadaan yang disifati dengan ketiadaan yang dimiliki oleh yang mungkin, bukan oleh yang tidak mungkin. Jadi, A’yan tsabita, dalam ketiadaannya siap menerima wujud. (Fusus al Hikam). Dalam Futuhat al Makiyyah mengenai hal ini dikatakan:

Ilmu Al Haqq tentang Diri Nya sama dengan ilmu Nya tentang alam karena alam selama lamanya disaksikan Nya, meskipun alam disifati dengan ketiadaan. Sedangkan alam tidak disaksikan oleh dirinya [sendiri] karena ia tidak ada. Ini adalah lautan tempat binasanya para pemikir teoritis, yaitu orang orang yang tidak diberi kasyaf. Diri Nya selama lamanya ada, maka ilmu Nya selama lamanya ada pula. Ilmu Nya tentang Diri Nya adalah ilmu Nya tentang alam;karena itu ilmu Nya tentang alam selama lamanya ada. Jadi Dia mengetahui alam dalam ketiadaannya. Dia mewujudkan alam menurut bentuk Nya dalam ilmu Nya. Karena itu, alam tidak pernah ada ‘diluar’ Tuhan yakni; tidak ada dalam wujud kecuali Allah dan sifat sifat dari a’yan, dan tidak ada sesuatu pun dalam adam [ketiadaan] kecuali entitas entitas mumkinat (kemungkinan) yang dipersiapkan untuk diberi wujud. (Futuhat)
Dengan demikian, alam semesta dan semua yang terkandung di dalamnya adalah wujud, dan pada saat yang sama adalah tak berwujud (adum). Dengan cara yang sama, Tuhan selalu meliputi alam dan juga mengatasi alam. Dia sekaligus transenden dan imanen, tanzih dan tasybih, seperti yang dikatakan oleh Ibn Arabi sendiri:

Allah Ta’ala berfirman, Laysa kamitslihi bi syai, maka dengan demikian Dia menyatakan Tanzih Nya; wa huwa al sami’al bashir, maka dengan demikian Dia menyatakan Tasybih Nya.
Gaung gagasan Ibn Arabi melampaui batas-batas geografis dunia Islam. Gagasannya dengan cepat menyebar dari Afrika sampai ke anak benua India, kemudian masuk ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Sebagian pengikut Ibn ‘Arabi di era yg lebih modern menyebarkannya ke Eropa dan Amerika, hingga ke Amerika Selatan dan Amerika Latin. Di Inggris didirikan Ibn Arabi Society, yang berpusat di Oxford. Sebelumnya, Rauf dari Turki mendirikan Beshara, dan Rauf sendiri menerjemahkan sebagian karya Ibn Arabi, terutama Fusush al-Hikam ke dalam bahasa Inggris.
Selain memengaruhi kajian spiritualitas Islam, gagasan Ibn Arabi juga memengaruhi filsafat Islam pada umumnya, seni Islam (arsitektur, musik, dan sastra) dan sebagainya. Salah satu contoh luar biasa dari penerapan gagasan kosmologi mistis Ibn Arabi ke dalam wilayah aristektur adalah bangunan Taj Mahal di India. Bangunan indah ini dibangun berdasarkan prinsip keselarasan geometris struktur kosmos ruhani dan makrokosmos lahiriah dan perhitungan astronomi yang rumit.
Share:

Faedah Istighfar

Salah seorang Ulama Salaf ditanya

سُئل أحد السلف :
أيُّ شئ يفعل الله بعبده إذا هو أحبه ؟
قال: يُلهمه الاستغفار عند التقصير..!
"وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون"




Apa yang Allah lakukan kepada Hambanya jika Allah mencintainya
Ia menjawab " Allah akan ilhamkan dia dengan Istigfar manakala dia melakukan kesalahan.

Firman Allah :
Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedang mereka senantiasa beristighfar minta ampun kepada Allah.

Banyak masalah, mengalami kesempitan hidup, lazimkan diri dengan memperbanyak membaca istigfat setiap Hari, niscaya kelapangan akan tiba tanpa kita duga-duga.
Share:

PANTUN SIFAT 20

Mari kita belajar Tauhid sifat 20, Tauhid Ahlussunnah wal Jamaah.

Wujud ALLAH wajib ada
Wujud kita harus sahaja
Wujud ALLAH dapat dirasa 
Namun ia tak dapat diduga.

Ada ALLAH, tiada mula
Sejak azali, Dia sedia
Ada kita diciptakanNya
Dari tiada kepada ada.

Ada ALLAH, kekal sentiasa
Tiada yang mengubahNya
Ada kita binasa akhirnya
Datang dariNya, pulang kepadaNya.

Ada ALLAH, tiada serupa
Tak berbentuk dan berupa
Tak bertempat di mana jua
Tidak takluk pada masa.

Ada ALLAH, sendiri sahaja
Tak berhajat pada apa jua
Cukuplah Dia dengan DiriNya
Bahkan kita yang perlu padaNya.

Ada ALLAH, Esa sahaja
Tidak berbilang apa pun jua
Tidak bersusun dari apa-apa
Anak tiada bapa pun tiada.

Ada ALLAH, Pemilik Kuasa
Kita hanya dikuasa jua
Kuasa ALLAH tiada terkira
Kuasa kita terbatas jua.

Ada ALLAH, Kehendak MilikNya
Kehendak kita kehendakNya jua
Tiada yang dapat mengatasiNya
Pasrahlah kita kepadaNya.

Ada ALLAH, Ilmu MilikNya
Kita jahil tak tahu apa-apa
Dialah yang Maha Bijaksana
Semua takdirNya elok belaka.

Ada ALLAH, Hayat MilikNya
Tidak mati mahupun binasa
Dialah yang kekal jua
Lemahlah kita tiada berdaya.

Ada ALLAH, Dengar MilikNya
Tiada apa yang sunyi dariNya
Tiap kata didengarNya jua
Maka berwaspadalah kita.

Ada ALLAH, Lihat MilikNya
Tiada dapat selindung dariNya
Zahir batin dilihatNya jua
Baik buruk pasti dihitungNya.

Ada ALLAH, Kata MilikNya
Kita makhluk kelulah jua
Tiada kata seindah KataNya
Al-Quran itu pengzahirannya.

Kita hamba lemahlah jua
Tiada berdaya, tiada berupaya
KepadaNya berpasrahlah kita
Baru kita hidup bahagia...ud ALLAH dapat dirasa 
Namun ia tak dapat diduga.

Ada ALLAH, tiada mula
Sejak azali, Dia sedia
Ada kita diciptakanNya
Dari tiada kepada ada.

Ada ALLAH, kekal sentiasa
Tiada yang mengubahNya
Ada kita binasa akhirnya
Datang dariNya, pulang kepadaNya.

Ada ALLAH, tiada serupa
Tak berbentuk dan berupa
Tak bertempat di mana jua
Tidak takluk pada masa.

Ada ALLAH, sendiri sahaja
Tak berhajat pada apa jua
Cukuplah Dia dengan DiriNya
Bahkan kita yang perlu padaNya.

Ada ALLAH, Esa sahaja
Tidak berbilang apa pun jua
Tidak bersusun dari apa-apa
Anak tiada bapa pun tiada.

Ada ALLAH, Pemilik Kuasa
Kita hanya dikuasa jua
Kuasa ALLAH tiada terkira
Kuasa kita terbatas jua.

Ada ALLAH, Kehendak MilikNya
Kehendak kita kehendakNya jua
Tiada yang dapat mengatasiNya
Pasrahlah kita kepadaNya.

Ada ALLAH, Ilmu MilikNya
Kita jahil tak tahu apa-apa
Dialah yang Maha Bijaksana
Semua takdirNya elok belaka.

Ada ALLAH, Hayat MilikNya
Tidak mati mahupun binasa
Dialah yang kekal jua
Lemahlah kita tiada berdaya.

Ada ALLAH, Dengar MilikNya
Tiada apa yang sunyi dariNya
Tiap kata didengarNya jua
Maka berwaspadalah kita.

Ada ALLAH, Lihat MilikNya
Tiada dapat selindung dariNya
Zahir batin dilihatNya juaj
Baik buruk pasti dihitungNya.

Ada ALLAH, Kata MilikNya
Kita makhluk kelulah jua
Tiada kata seindah KataNya
Al-Quran itu pengzahirannya.

Kita hamba lemahlah jua
Tiada berdaya, tiada berupaya
KepadaNya berpasrahlah kita
Baru kita hidup bahagia...

SYAIR SIFAT 20 

Share:

Kategori Artikel