Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Minggu, 05 November 2017

Ilmu Itu Beasiswa Dari Allah

"Al-Ilmu Minhatullah. Ilmu itu beasiswa dari Allah." Ucap syaikh Ramadhan Buthi di sebuah acara yang mengenang Badi' al-Zaman, Said Nursi. Kekuatan menghafal dan memahami merupakan anugerah terindah dari-Nya.

Syarif Sayyid, salah satu pelajar Azhar yang diberi daya ingat yang luar biasa. Dia mampu  menghafalkan Alquran dalam 3 bulan ketika masih berumur tujuh tahun. Tidak hanya itu, santri kelahiran Kairo itu juga mampu menghafalkan Shahih Bukhari-Muslim dalam waktu 40 hari! Itu ketika ia berumur 10 tahun. Dan Syarif Sayyid telah membaca enam ribu buku dari berbagai macam bidang!

Di hari santri, Bisma menunjukkan cahayanya. Seorang santri asal Kudus mampu menghafalkan Alquran, Bulughul Maram, Alfiyah dan Zurrah al-Nasihin ketika masih berumur 10 tahun!


Gus Baha', santri Mbah Maimun menyelesaikan Alquran beserta tujuh Qiraat sebelum umur dua puluh. Beliau juga menghafal Alfiyah, Fathul Mu'in, Tafsir Jalalain dan Shahih Muslim beserta sanad-sanadnya! Pernah saya mendengar langsung dari muridnya, bahwa beliau pernah tiga hari tidak keluar kamar dari saking asyiknya belajar dan menghafal. Sampai-sampai pak Quraish menyebut beliau "Seorang Mufassir yang Faqih". 

"العلم نعم المقتنى والمقتفى"
Demikian dauh Ibnu Malik.

Tapi tak semua orang diberi kemampuan menghafal dan memahami, Kang! Ada yang diberi pemahaman kuat, namun lemah dalam menghafal. Juga sebaliknya. Saya pernah diceritai kakak kelas, bahwa Imam Mahalli, guru Imam Suyuti hafalannya tidak terlalu kuat. Beliau pernah mencoba menghafal sesuatu dalam seminggu. Setelah itu, beliau sakit. Tapi, soal pemahaman jangan tanya. Beliau mensyarah Waraqat, Jam'ul Jawami dan lain-lain. Merupakan bukti kekuatan pemahaman beliau. Ada juga yang kuat hafalannya, namun lemah pemahamannya. Dr. Syahabuddin, guru kami di Bayt Alquran bercerita dulu pernah ada seorang dijuluki Himar Raudhah. Orang ini menghafal kitab Raudhah Imam Nawawi yang berjilid-jilid. Namun tidak paham. Akhirnya, ia digunakan oleh gurunya ketika hendak mengajar. Ia disuruh menyebut teks yang berada di kitab Raudhah, sedangkan sang guru menjelaskan.

Syaikh Fauzi Qanate berkata:

احفظ في كل علم ثلاثة متون : متنا للمبتدئين ، ومتنا للمتوسطين ، ومتنا للمنتهين ، فإن لم تستطع فاحفظ فيه متنين ، فإن لم تستطع فاحفظ فيه متنا ، وذلك أضعف اﻹيمان 

"Hafalkan satu matan dari saban-saban Fan Ilmu. Matan untuk tingkat pemula. Matan untuk tingkat pertengahan. Dan matan untuk tingkat atas. Kalau tidak bisa, hafalkan dua matan saja. Kalau tidak bisa, hafalkan satu matan saja. Dan itu adalah selemah-selemahnya iman. 

Saya masih terngiang-ngiang dawuh syaikh Ayyub al-Jazairi. 🤣🤣😅

لاتتزوج إلا بعد إتقان ألفية بن مالك، ومنهاج الإمام النووي، وجمع الجوامع لإمام تاج الدين 
السبكي

Buuts, 02 November 2017.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel