SUPAYA BISA BANGUN MALAM
Seorang pernah bertanya kepada Guru Mulia Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufri berkenaan tentang cara agar seseorang mudah bangun malam untuk melaksanakan ibadah kepada Allah ta'ala.
Habib Ali pun menjawab :
Yang membantu mudahnya bangun malam adalah menjaga hati dari kemaksiatan sepanjang siang. Seorang ahli ma'rifat pernah ditanya, "Tuan, kami ingin bangun malam, tapi tidak bisa."
Maka Ia pun menjawab, "Jagalah hubunganmu dengan-Nya dikala siang, niscaya Dia akan mengundangmu untuk menikmati hidangan mengagungkan-Nya, memuliakan-Nya, menghormati-Nya dan berdekatan dengan-Nya dikala malam."
Selain itu, juga berjuang melawan nafsu, meminta tolong kepada orang lain untuk membangunkan, dan tidak begadang tanpa ada keperluan. Diantara perbuatan yang sangat makruh (tidak disukai) adalah tidak tidur setelah isya tanpa melakukan ketaatan. Rasulullah pun tidak begadang setelah waktu isya, bahkan melarangnya. Beliau tidak tidur hanya untuk berdzikir, menerima konsultasi sahabat, atau mengajar. Setelah makan malam, beliau langsung tidur.
Salah satu bid'ah yang kini menyebar luas dikalangan umat Islam adalah mengubah tradisi malam menjadi siang. Siang mereka jadikan malam, dan sebaliknya, malam mereka jadikan siang. Mereka seharusnya tidak banyak begadang, tetapi langsung tidur setelah shalat isya dan makan malam, serta tidak melakukan aktivitas apapun kecuali berdzikir, menghadiri majelis ilmu, berdakwah atau melayani orang-orang yang dapat mengantarkannya untuk dekat kepada Allah, seperti istri dan anak. Seseorang tidak boleh mengerjakan shalat malam kecuali setelah pasangannya tidak lagi memerlukannya. Inilah salah satu tata krama mulia dalam Islam.
Semoga termasuk dalam fadhilah hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺩَﻝَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻓَﺎﻋِﻠِﻪِ
Artinya: “Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR.Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar