Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Sabtu, 11 Maret 2017

IMAM AL-HADDAD Sebagai Mujaddid Abad ke 11 H.

Maqam Imam al Haddad
Penganut Mazhab Syafi’i, khususnya di Yaman, berkeyakinan bahwa Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad adalah Mujaddid ( pembaharu )abad 11 H. pendapat ini diutarakan oleh Ibnu Ziyad, seorang Ahli Fiqih terkemuka di Yaman yang fatwa-fatwanya disejajarkan dengan tokoh-tokoh Fiqih seperti Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli.

Seseorang pernah menggambarkan kedudukan beliau dengan ungkapan yang indah,yaitu:

”Dalam Dunia Tasawuf Imam Ghazali ibarat pemintal kain, Imam Sya’rani ibarat tukang potong dan Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad adalah penjahitnya.”

Beliau ra merumuskan bacaan dzikir yang dinamainya wirid Al-Lathîf. Wirid ini telah tersebar hampir ke seluruh penjuru Dunia: Mekah, Madinah, Hijaz, Afrika, Indonesia, Malaysia, Eropa, Amerika dan lain-lain. Di Indonesia, wirid ini nyaris menjadi bacaan yang diwajibkan oleh guru-guru pesantren. Tidak sedikit dari mereka yang enggan beranjak dari tempat duduknya setelah salat Subuh, sebelum menyelesaikan wirid ini.

Wirid ini hampir menjadi bacaan resmi umat Islam di pagi hari. Wiridnya yang lain, yang juga tak kalah masyhurnya, adalah Ratib Al-Haddad. Demikianlah Habib Abdullah Al-Haddad menghabiskan umurnya. Beliau menuntut ilmu dan mengajarkan; berdakwah dan mencontohkan.

Beberapa Ulama memberinya beberapa gelar, seperti :

• Syaikhul Islam ( Rujukan utama keislaman )
• Fardul A’lam ( Orang teralim )
• Al-Quthbul Ghauts ( Wali tertinggi yang bisa menjadi wasilah pertolongan )
• Al-Quthbud Da’wah wal-Irsyad ( Wali Tertinggi yang memimpin Dakwah )

I'tiqad Imam al-Haddad

Imam al-Haddad dalam "Risalatul Mu`awwanah" berpesan:-
• Hendaklah engkau membentengi pegangan kepercayaanmu (yakni i'tiqadmu), memperbaikinya dan memperkukuhkannya atas jalan kumpulan yang mendapat kejayaan, yaitu kumpulan yang terkenal antara berbagai kumpulan sebagai 'Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Ahlus Sunnah wal Jama`ah adalah orang yang berpegang teguh dengan jalan Junjungan Rasulullah s.a.w. dan para sahabat r.anhum. Jika engkau teliti nas-nas al-Qur`an dan as-Sunnah - yang berhubung dengan keimanan - dengan pemahaman yang benar, pikiran sehat yang terbit dari hati yang bersih, serta engkau pelajari perjalanan hidup para salafus sholeh daripada kalangan sahabat dan tabi`in, niscaya engkau akan mengetahui dengan yakin bahwa kebenaran itu berada bersama kumpulan yang dikenali sebagai al-Asy`ariyyah yang dinisbahkan kepada asy-Syaikh Abul Hasan al-Asy'ari rhm. yang telah menyusun segala kaedah pegangan 'aqidah ahlul haq serta menyaring segala dalilnya. Inilah 'aqidah yang dipegangi oleh para sahabat radhiallahu anhum dan orang-orang selepas mereka daripada kalangan para tabi`in yang terpilih."

Jadi, sia-sialah golongan yang ingin menyesatkan golongan al-Asy`ariyyah dan al-Maturidiyyah karena dua inilah Ahlus Sunnah wal Jama`ah yang sejati. Imam al-Haddad telah menyatakan bahawa kedua-dua golongan ini, adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang selainnya Allahu a'laam. Mudah-mudahan kita selamat dari kesesatan yang bertopengkan tauhid dan sunnah
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Artikel