Media Sebagai Bagian Dari Dakwah untuk menyampaikan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah.


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)

Jumat, 11 November 2016

Kalam Hubabah Ummu Salim 2016

 الله الرحمن الرحيم‎

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
‎السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Nota Tambahan – Diantara amalan yang dianjurkan oleh Hubabah Ummu Salim bin Umar bin Hafiz:
– Di dalam solat seseorang akan membaca surah al-Fatihah sebanyak 17 kali. Di luar solat pun seseorang itu digalakkan membaca surah al-Fatihah dengan niat ALLAH mengabulkan hajatnya. Barangsiapa yang membaca surah al-Fatihah setiap hari sebanyak 150 kali maka ALLAH akan mengabulkan hajatnya di dunia dan akhirahnya. Surah al-Fatihah ini akan berterusan dibaca (oleh orang yang beriman) tanpa merasa bosan kerana ia adalah Kalam ALLAH ﷻ.
– Barangsiapa yang berselawat kepada Nabi Muhammad ﷺ sekali, maka ALLAH akan berselawat kepadanya sepuluh kali. Barangsiapa yang berselawat kepada Nabi Muhammadﷺ  sepuluh kali maka ALLAH akan berselawat kepadanya seratus kali. Barangsiapa yang berselawat kepada Nabi Muhammadﷺseratus kali maka ALLAH akan berselawat kepadanya seribu kali. Barangsiapa yang berselawat kepada Nabi Muhammad  ﷺseribu kali maka ALLAH ﷻ akan memandangnya. Barangsiapa yang dipandang oleh ALLAH maka dia tidak akan diseksa mahupun diazab oleh ALLAH ﷻ.
– Nabi Muhammad ﷺ  menganjurkan kepada kita disaat tashyud akhir dalam solat untuk membaca doa:‎
اللهم إني أعوذ بك من عذاب جهنم، ومن عذاب القبر، ومن فتنة المحيا والممات، ومن شر فتنة المسيح الدجال. اللهم إني أعوذ بك من المأثم والمغرم.  يا مقلب القلوب والابصار ثبت قلبي على دينك
Transliterasi: ALLAHumma inni ‘audzubika min ‘adzabi jahannam wa min ‘adzaa bilqabr wa min fitnatil mahyaa wal mamat wa min sharra fitnatil masihi dajjal. ALLAHumma inni ‘audzu bika minal ma’thami wal maghram. Ya Muqallibal qulub wal absar tsabbit qalbi ‘ala dinik
Makna doa: Ya ALLAH, sesungguhnya aku berlindung kepadaMU daripada azab neraka jahannam, daripada azab kubur, daripada fitnah di dalam kehidupan dan setelah mati dan juga daripada fitnah al-masihi dajjal. Ya ALLAH, aku berlindung kepadaMU daripada perbuatan dosa dan daripada bebanan hutang. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati dan penglihatan, tetapkan hatiku di dalam Agamamu.
‎ اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم. الله ورسوله أعلم
*Catatan Ukhti Mastura Fatimah Nurussana

Sumber ; Majelis Muwashalah Singapura 
Share:

Selasa, 08 November 2016

AKHIR ZAMAN MEDIA SUDUTKAN ISLAM


Tanda Menjelang Hari Kiamat

Sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu berkata:

ﺧَﻤْﺲٌ ﺃَﻇْﻠَﻠْﻨَﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﺃَﺩْﺭَﻙَ ﻣِﻨْﻬُﻦَّ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﺃَﻥْ ﻳَﻤُﻮﺕَ ﻓَﻠْﻴَﻤُﺖْ : ﺃَﻥْ ﻳَﻈْﻬَﺮَ ﺍﻟﺘَّﻼَﻋُﻦُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﺑِﺮِ، ﻭَﻳُﻌْﻄَﻰ ﻣَﺎﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻜَﺬِﺏِ ﻭِﺍﻟْﺒُﻬْﺘَﺎﻥِ ﻭَﺳَﻔْﻚِ ﺍﻟﺪِّﻣَﺎﺀِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ، ﻭَﺗُﻘْﻄَﻊُ ﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡُ، ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻻَ ﻳَﺪْﺭِﻱ ﺃَﺿَﺎﻝٌّ ﻫُﻮَ ﺃَﻡْ ﻣُﻬْﺘِﺪٍ "

“Lima perkara yang akan menaungi kalian, barangsiapa yang menjumpai sesuatu dari lima perkara tersebut, kemudian mampu untuk mati, maka hendaklah mati; yaitu munculnya saling melaknat di atas mimbar, harta Allah (uang negara) diberikan untuk berdusta, memfitnah dan mengalirkan darah tanpa kebenaran, sanak famili telah putus hubungannya, dan seseorang tidak tahu apakah ia seorang yang sesat atau memperoleh petunjuk.”
(Hadits riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak [8303]. Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih sesuai persyaratan al-Bukhari dan Muslim”, dan disetujui oleh al-Dzahabi dalam Talkhish al-Mustadrak.)

Hadits di atas membicarakan tentang tanda-tanda menjelang hari kiamat. Dalam hadits tersebut disebutkan lima tanda-tanda:
1) Munculnya saling melaknat di atas mimbar, yang dilakukan oleh para penceramah yang kerjanya mengkafirkan dan menyesatkan umat Islam. Beberapa waktu yang lalu, saya bermaksud menunaikan shalat Jum’at di salah masjid di Jakarta, begitu sampai di pintu gerbang, ternyata khathibnya mengkafirkan mayoritas umat Islam, akhirnya tidak jadi shalat Jum’at di masjid tersebut. Dewasa ini melaknat umat Islam juga dilakukan melalui televisi dan radio, dengan tuduhan bid’ah dan kafir. Sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Wahabi dan Syiah akhir-akhir ini.
2) Harta Allah (uang negara) diberikan untuk berdusta dan memfitnah melalui media massa. Sebagaimana kita tahu, seringkali ada orang-orang memberikan kesaksian dan informasi bohong, dan bahkan isinya sarat dengan fitnah karena dibayar oleh lembaga tertentu atau oleh negara asing. Bahkan ada televisi yang kerjanya berbohong, menebarkan fitnah dan menyudutkan umat Islam. Anehnya pelaku di acara televisi tersebut, juga seorang yang masih mengaku muslim atau muslimah. Akhir-akhir ini, kebohongan dan fitnah juga banyak disebarkan oleh media online dan berbagai website di internet. Mereka dibayar oleh kelompok atau lembaga tertentu. Apabila kebohongan tersebut dilakukan tanpa mendapat keuntungan materi, alangkah ruginya pelakunya itu.
3) Mengalirkan darah tanpa kebenaran, dalam arti terjadi pembunuhan tanpa ada bukti kesalahan atau melalui proses pengadilan terlebih dahulu.
4) Sanak famili telah putus hubungannya, karena memperebutkan dunia dengan saudaranya, atau karena lemahnya kesadaran beragama.
5) Seseorang tidak tahu apakah ia seorang yang sesat atau memperoleh petunjuk, karena ia mencari ilmu bukan pada tempatnya. Adakalanya ia mencari ilmu melalui internet. Atau ia ikut aliran tertentu karena dibayar, tanpa mengetahui bagaimana sebenarnya hakikat aliran yang diikuti. Wallahu a’lam.
Share:

Jumat, 04 November 2016

Tariqah dan Suluk


Tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju allah ta’ala melalui tahap-tahap .Dengan mengamalkan tharikat berarti mengadakan latihan jiwa ( riadhoh ) dan berjuang melarang hawa nafsu ( mujahadah ) membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan diisi dengan sifat-sifat yang terfuji dengan melalui perbaikan budi pekerti dalam berbagai seginya.

b.      Dengan bertariqat dapat mewujudkan rasa ingat kepada Allah Zat Yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segalanya dengan melalui jalan mengamalkan wirid dan dzikiran dan dibarengi dengan tafakkur yang secara teras-menerus.

c.       Dengan bertariqat akan tirnbul perasaan takut kepada Allah sehingga timbul pula dalam diri seseorang itu suatu usaha uxituk menghindarkan diri dari segala macam pengaruh duniawi yang dapat menyebabkan lupa kepada Allah.

d.      Jika thariqat dapat dilakukan dengan penuh ikhlas dan ketaatan kepada Allah, maka akan tidak mustahil dapat dicapai suatu tingkat alam ma'rifat, sehingga dapat diketahui pula segala rahasia dibalik tabir cahaya Allah dan Rasulnya secara terang benderang.




Suluk yang berarti menempuh jalan menuju kepada Tuhan Allah SWT. Suluk juga disebut khalwat, yaitu berada ditempat yang sunyi sepi, agar dapat beribadat dengan khusuk dan sempurna. Suluk ini juga disebut iktikaf. Seseorang yang melaksanakan suluk dinamakan salik. Orang suluk beriktikaf di masjid atau surau, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW atau Salafus Shaleh. Masa suluk itu dilaksanakan 10 hari, 20 hari atau 40 hari. Orang yang melaksanakan suluk itu wajib di bawah pimpinan seorang yang telah ma’rifat, dalam hal ini adalah Syekh Mursyid.

Pengertian suluk adalah ikhtiar menempuh jalan menuju kepada Tuhan Allah, semata-mata untuk mencari keridlaan-Nya. Hakikat suluk adalah usaha, ikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk membersihkan diri rohani maupun jasmani, dengan bertobat dan mengosongkan diri pribadi dari sifat-sifat buruk (maksiat lahir maupun batin), dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji, taat lahir maupun batin. Setiap orang yang suluk meyakini, bahwa dirinya akan menjadi bersih dan tobatnya akan diterima oleh Allah SWT, sehingga dia menjadi taqarrub, dekat diri kepada-Nya.
Share:

Sabda Rasulullah Bagi yang Menjauhi Ulama

Ikuti ulama, nurut sama ulama, jangan jauh dari ulama, tinggalkan ulama palsu....


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

سيأتى زمان على امتى يفرون من العلماء والفقهاء فيبتليهم الله بثلاث بليات : اولاها يرفع الله البركة من كسبهم و الثانية يسلط الله تعالى عليهم سلطانا ظالما والثالثة يخرجون من الدنيا بغير ايمان

Artinya : Akan datang suatu masa dimana umatku menjauhkan diri dari para Ulama dan Fuqaha, maka Allah menimpakan tiga bencana atas mereka : pertama, dicabut kembali berkah usahanya ; kedua, dikuasakan penguasa lalim (dzalim) atas mereka ; dan ketiga mereka meninggalkan alam dunia (mati) tanpa membawa iman”.
Share:

Rabu, 02 November 2016

TERJEMAH RESMI NASEHAT HABIB UMAR TENTANG DEMO DAN MEMILIH PEMIMPIN








وجدنا تساؤلات عند كثير من أهل أندونسيا هل نخرج في مظاهرة أو لا نخرج ؟
Telah sampai kepada kami banyak pertanyaan dari masyarakat Indonesia,  “Apakah kami sebaiknya turut serta berdemonstrasi ataukah tidak ?”

والأصل أن كل ما لم يدخل تحت نهي الشرع ولم يخالف القانون القائم من خروج ومن عدم خروج يجب أن ينضبط الكل بضوابط الشرع المصون وبما يستند إلى النظام القائم في البلد بحيث لا يؤدي ذا ولا ذا لاختراق صفوف المسلمين و التحريش بينهم. 
“Pada dasarnya segala sesuatu yang tidak dilarang oleh syariat dan tidak melanggar peraturan pemerintah yang berlaku, - dalam urusan berdemonstrasi maupun tidak - pada semua hal tersebut haruslah mengikuti ketentuan syariat dan aturan pemerintah yang berlaku di negara tersebut. Demikian sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada agama maupun negara yang menimbulkan perpecahan serta permusuhan diantara sesama umat Islam.“

فكل ما كفله قانون البلد من حرية الناس عن تعبيرهم فليُعَبَّر عن ذلك بالطريقة السِلْمية التي لا تؤدي إلى هلاك البلد و فساده
“Dalam masalah ini, apapun yang telah dijamin oleh undang-undang negar terkait kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, maka hendaknya dilakukan dengan cara yang damai yang tidak menimbulkan kehancuran dan kerusakan di negeri itu.”

فيجب أن يتفق المسلمون على وجوب تعظيم شعائر الله وآيات الله وهم في دينٍ علَّمهم أن لا يسبُّوا أصنام الكفار حتى لا يسب الكفارُ الإلهَ الحق
“Maka, umat Islam wajib bersepakat untuk  mengagungkan syiar-syiar Allah dan ayat-ayat-Nya. Dan umat Islam berada dalam sebuah agama yg mengajarkan agar tidak mencaci sesembahan orang kafir agar orang kafir tidak membalas dengan mencaci Allah Yang Maha Benar.”

ولا يجوز لمن خرج في مظاهرات أن يعتدي على أحد صغيرا كان أو كبيرا أو يُهدّم شيئا ليس له تهديمه كما لا يجوز أن يسب من لم يخرج، ومن لم يخرج لا يجوز له أن يسب الذي خرج. ولْيعلم أنه متفق معهم في الأصل. وهذا التفكير كيف يعبرون ؟  لهم فيه نظرات واجتهادات
“Mereka yang memutuskan ikut berdemonstrasi tidak boleh  melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Baik anak kecil maupun orang dewasa. Atau merusak sesuatu yang tidak boleh dirusak. Sebagaimana tidak diperkenankan juga untuk mencaci orang-orang yang tidak ikut berdemonstrasi.“

“Adapun orang-orang yang tidak berdemonstrasi juga tidak diperbolehkan mencaci orang yang berdemonstrasi.”

“Dan hendaklah kedua belah pihak menyadari bahwa mereka mempunyai prinsip dan landasan yang sama. Hanya saja cara mengungkapkannya berbeda. Karena memiliki pandangan dan pertimbangan yang berbeda.” 

كما أنه لا حق في حكومة تَكْفَل حريات الناس أن تضربهم بغير حق أو أن تعتدي عليهم فلا حق لهم كذلك أن يعتدوا على بعضهم البعض ولا على الحكومة ( ان الله لا يحب المعتدين ) ( ولا عدوان إلا على الظالمين)
“Sebagaimana juga tidak diperbolehkan bagi pemerintah untuk mengekang kebebasan rakyatnya dalam mengekspresikan aspirasi mereka dengan menggunakan kekerasan tanpa alasan yang benar. Atau menyakiti orang yang berdemonstrasi tersebut.” 

“Begitu pula tidak diperbolehkan bagi mereka yang berdemonstrasi untuk saling menyakiti diantara mereka. Ataupun menghujat pihak pemerintah. Sebagaimana firman Alloh SWT ; (“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” QS. 2 : 19). ("Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang orang yang zalim” QS. 2 : 193). 

ونقول للذي خرج ثم تسبب في إظهار البغضاء والشحناء وسب أحدا من الذين لم يخرجوا واتهمهم في دينهم على غير بينة، ليتك لم تخرج وحفظت المسلمين من هذا الشر الذي تسببت فيه
“Dan kami sampaikan kepada mereka yang keluar berdemonstrasi, apabila demontrasi tersebut menimbulkan kebencian dan permusuhan diantara sesama umat Islam,  serta memunculkan cacian terhadap orang yang tidak berdemonstrasi dan berprasangka buruk terhadap agama mereka tanpa bukti nyata, maka lebih baik bagi kalian untuk tidak keluar berdemonstrasi demi menjaga kebaikan kaum Muslimin sehingga tidak menimbulkan  keburukan dan penistaan.

ونقول لمن لم يخرج ثم أخذ يسب الخارجين وتسبب في فرقة وشتات أو مضاربة، ليتك خرجت ولم تَسُبَّ أحدا ولم تُسَبِّب هذه المشكلة
“Kami sampaikan kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi apabila mereka mencaci orang-orang yang berdemonstrasi sehingga menimbulkan permusuhan, perpecahan dan pertengkaran (diantara kaum Muslimin), maka lebih baik bagi kalian untuk turut berdemonstrasi tanpa mencaci orang lain dan tidak  menimbulkan dampak buruk.”

ونقول لمن خرج ومضى في طريق السلم ولم يبعث شقاقا ولا اعتداءا لك اجتهادك و نيتك أمرها إلى الله تبارك و تعالى
Dan kami sampaikan  kepada mereka yang turut berdemonstrasi dengan cara yang santun dan damai serta tidak menimbulkan permusuhan dan penistaan, “Bagimu ijtihadmu dan niatmu, dan semua itu kembalinya kepada Allah SWT.”

ونقول للذي لم يخرج ولم يتسبب في سب ولا شتم ولا إحداث شق بين المسلمين أصبتَ وأنت أقرب إلى السلامة فلا تترك حسن الدعاء والتضرع في صلاح البلاد والعباد وإذا جاء دورك في انتخاب أو غيره فاحذر أن تنتخب إلا من يتقي الله وإن صوتك أمانة
Kami sampaikan pula kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi dan tidak menjadi sebab timbulnya cacian, celaan dan perpecahan antara umat muslim, “Perbuatanmu sudah benar dan engkau lebih dekat dengan keselamatan. Jangan lupa  berdoa dengan penuh harap dan bersimpuh dihadapan Allah memohon kebaikan bagi umat dan negeri ini. “
“Dan apabila telah datang giliranmu untuk memilih pemimpin, hendaklah engkau tidak memilih pemimpin kecuali orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Sebab hak pilihmu adalah amanat. “

فإن بدا لك في المرشحين من تعلم أنه يتقي الله تبارك وتعالى فدونك وهو. وإن التبس الأمر عليك فارجع إلى من تثق به من أهل علم الخشية والخوف من الله الذين لا غرض لهم في الدنيا لتنظر أهون الشرين أو من هو أقرب إلى مصلحة الناس فإن التبس الأمر عليك فاعتزل الكل.
هذا الذي فهمناه من هدي هذا المصطفى وهدي الصحابة والتابعين

“Apabila tampak bagimu bahwa diantara para kandidat ada orang yang bertakwa kepada Allah maka pilihlah dia.”
“Namun apabila engkau ragu, maka mintalah pendapat kepada orang yang engkau percayai dari orang-orang yang berilmu dan punya rasa takut kepada Allah, yang  tidak memiliki sedikitpun kepentingan duniawi, agar ia bisa menunjukkan kepada kalian mana perkara yang lebih ringan diantara dua hal yang buruk tersebut, atau siapa yang lebih bermanfaat untuk kepentingan manusia. Namun jika masih samar bagimu hal itu maka tinggalkanlah semuanya.”
“Inilah yang kami fahami dari ajaran Rasulullah, sahabat dan para tabi’in." 
ولا ينتظر منا أحد من الحكومات ولا من الأحزاب ولا غيرهم من بقية الشعب أن ندعو إليهم فإن علينا العهد أن لا ندعو إلا إلى الله.
“Dan kepada pemerintah, partai maupun rakyat manapun,  janganlah kalian 
menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Karena kami telah memiliki komitmen untuk tidak mengajak manusia kecuali kepada Allah semata. “

ونخاف أن يسود الوجه إذا خرجت كلمة نريد بها رضاء حكومة أو أحزاب أو شعب دون رضى الرب جل جلاله نخاف أن يسود بها الوجه يوم القيامة.
“Kami takut bahwa wajah kami akan dihitamkan  apabila keluar ucapan dari kami yang bertujuan untuk mencari ridho pemerintah, partai atau golongan manapun dan bukan ridho Allah. Sekali lagi, kami takut akan dihitamkan wajah kami kelak di hari kiamat.”

وهذا سبيل قدوتنا ونبينا {قل هذه سبيلي أدعو إلى الله}. فندعو إلى الله جميع الأحزاب والحكومات والشعوب. بل نقول للموجودين من غير المسلمين، حكموا العقل والفطرة ولا يؤثِر أحدكم مصلحة شخص على مصلحة عموم البلاد. فإنه إذا تصرف هكذا في وقت فلا بد أن يأتيه وقت ينقلب الأمر عليه وينعكس الحال فمهما رغبت في الدنيا وطمعت في كسبها فلا تجعلها سببا لإيذاء الآخرين وإيقاع الضر بالعموم.
Dan inilah jalan panutan kami, Nabi kami Muhammad SAW. (“Katakanlah inilah jalanku, aku mengajak manusia kepada Allah.” QS. 12 : 108)
“Kami mengajak semua partai dan semua pemerintahan dan rakyat hanya kepada Allah. “

Bahkan kami sampaikan kepada orang-orang yang non muslim : “Gunakan akal dan fitrah kalian, dan janganlah kalian mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa dan negara. Karena sesungguhnya bila kamu bertindak demikian maka akan datang suatu masa dimana keadaan akan berbalik. Dan kondisi akan terbalik. Seandainyapun kamu sangat menginginkan dunia, dan tamak dalam meraihnya, maka jangan sampai menyebabkan orang lain tersakiti dan menimbulkan dampak negatif pada masyarakat banyak.”

ونقول أنت عائش في بلد الأغلبية فيه مسلمون من قرون ولك الشرف أن تعيش بين المسلمين عقلت أو لم تعقل فراجع نفسك في الحساب.
وأما إذا أردت مغالبة الكثرة وذلة أهل الإيمان بالله فلا بد أن يذلك الذي آمنوا به في الدنيا قبل الآخرة.

“Kami sampaikan bahwasannya kalian (non muslim) hidup di negeri yang mayoritas muslim semenjak berabad lalu. Dan ini adalah suatu kehormatan bagi kalian hidup di antara mereka, baik kalian sadari maupun tidak. Maka hendaklah kalian melakukan introspeksi diri.”

“Dan apabila kalian orang-orang kafir berusaha mengalahkan yang mayoritas, yaitu Islam, dan merendahkan orang-orang yang beriman, maka kalian pasti akan dihinakan oleh Allah di dunia ini sebelum di akhirat.”

وهذه مهمة أهل الدين أن يدعو الكل إلى رب العالمين. وليس العلماء بضائع تشترى بقليل ولا كثير.

Dan ini adalah tugas tokoh agama untuk mengajak semua kalangan kepada Allah semata, dan Ulama bukanlah barang dagangan yang bisa dibeli dengan harga murah ataupun mahal. 

وجاء بعض السلاطين تائبا من سلطنته إلى الإمام الحسين ابن الشيخ أبي بكر بن سالم يقول ضع من تشاء في السلطنة وأنا تبت إلى الله لأغنم باقي عمري. فقال لو كانت السلطنة والإمارة وسلطة الدنيا تصلح للدواب ما ارتضيتها لدابَّتي.

Dahulu sebagian pejabat pemerintahan datang kepada Imam Husein Bin Syekh Abi Bakar bin Salim dalam keadaan bertaubat seraya berkata : "Angkatlah siapapun orang yang engkau inginkan untuk memegang jabatan ini. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah agar aku mendapatkan anugerah dalam sisa umurku." Beliau menjawab : "Apabila pemerintahan dan jabatan di dunia layak untuk diemban oleh hewan, niscaya aku tidak ridho diemban oleh hewan yang aku miliki."

من حمل خلافة الوحي وخلافة نور النبوة أيغترُّ بهذا الحكم الظاهري ؟
فاغنموا بركة المجلس ووجهة قلوبكم إلى من جمعكم حتى لا ينصرف أحدكم إلا وهو يريد وجهه.

“Apakah manusia pengemban amanah wahyu dan amanah cahaya kenabian akan tertipu oleh jabatan duniawi semacam ini ?” 
Maka manfaatkanlah oleh kalian keberkahan majelis ini dan tujukkanlah hati kalian kepada Dzat yang telah mengumpulkan kalian, sehingga tidaklah seseorang dari kalian pulang kecuali hanya mengharapkan ridha Allah SWT.”

توجهنا إليك متذللين بين يديك جنب إندونسيا وأهلها الفتن والبلايا واجعل النصر فيها للحق والهدى وسنة المصطفى وانشر بأهلها الدين في مشارق الأرض ومغاربها وادفع عنا شر أهل الهوى واجعل هوانا تبعا لما جاء به نبيك.

“Dan kami menghadap kepada-Mu, Ya Allah,  dalam keadaan merendahkan diri kami untuk urusan negeri Indonesia ini dan penduduknya, dari fitnah-fitnah dan musibah.”

“Berikanlah kepada mereka kemenangan dalam menjunjung kebenaran, petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW dan sebarkanlah agama Islam kepada semua penduduk negeri baik di timur maupun di barat, dan jauhkanlah  kami dari keburukan orang-orang yang penuh hawa nafsu. Jadikan hawa nafsu kami mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi-Mu.”

ومن أراد أن ينقل كلامنا في هذا الموضوع فلينقله بكامله. فإن أهل الهوى يلعبون بكلام العلماء وبكلام الله ويحذفون هذا ويأتون بهذا. ليصوروهم بالصورة التي يريدونها في تحقيق أغراضهم.

“Barang siapa yang ingin menukil (mengutip) pernyataan kami tentang hal ini , hendaknya ia menukilnya dengan lengkap.”
“Sebab orang-orang yang dikuasai hawa nafsu senantiasa memelintir ucapan para Ulama - bahkan (memelintir) firman Allah - dengan menghapus sebagian dan menambah sebagian yang lain. Tidak lain untuk menciptakan gambaran sesuai keinginan mereka demi mewujudkan tujuan mereka.”  

ونقول للجميع لا تنتظروا منا أن ندعو إليكم ولكن انتظروا منا أن ندعوكم إلى الله وندعوا الله لكم وكلنا عبيده فقراء إليه وإليه مرجعنا
(إن الينا إيابهم ثم إن علينا حسابهم)

“Kami sampaikan kepada semua, janganlah menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Akan tetapi, nantikanlah kami untuk mengajak kalian semua kepada Allah.”
“Dan kami mendoakan kalian semua. Kita semua adalah hamba Allah, sangat butuh kepada-Nya, dan hanya kepada Allah kita kembali.” 
(“Sesungguhnya hanya kepada Kami mereka kembali, kemudian Kami yang akan menghisab mereka.” QS. 88 : 26)
_________________________________________
Diterjemahkan dan edarkan resmi oleh Majelis Al-Wafa' bi 'Ahdila
Share:

Kategori Artikel