SHALAT HADIAH UNTUK MAYAT
-
Kitab Nihayatuz Zain milik Syaikh Nawawi Al Bantani penerbit Al Ma‘arif Bandung halaman 107
-
ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻻ ﻳﺄﺗﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ، ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ﻣﻦ ﻳﻤﻮﺕ ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻬﻤﺎ : ﺃﻱ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻣﺮﺓ ، ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻰ ﻣﺮﺓ ، ﻭﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ ﻣﺮﺓ ، ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﻋﺸﺮ ﻣﺮﺍﺕ ، ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺃﺭﻳﺪ ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﻓﻼﻥ ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ﻣﻊ ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ ﻭﻫﺪﻳﺔ ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﻮﺭ
-
Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda :
-
“Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya, kasihanilah mayat itu dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at.
Di setiap raka‘at, ia membaca surat Alfatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali.
Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayat yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku.
Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayat yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang akan menghibur mayat sampai hari Kiamat tiba.”
Di setiap raka‘at, ia membaca surat Alfatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali.
Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayat yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku.
Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayat yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang akan menghibur mayat sampai hari Kiamat tiba.”
-
Kitab Nihayatuz Zain milik Syaikh Nawawi Al Bantani penerbit Al Ma‘arif Bandung halaman 107. []
----
0 komentar:
Posting Komentar