Sabtu, 27 Februari 2016

Syair Pujian Sayyidina Hasan bin Sabit kepada Nabi ﷺ

 Syair Pujian Sayyidina Hasan bin Sabit kepada Nabi ﷺ


أغَرّ عَلَيه لِلنُّبُوَّةِ خَاتَم ... مِنَ اللَّهِ مِنْ نُور يَلوحُ وَيشْهَد .
Kedudukannya sebagai penutup Nabi Allah lebih terang dari cahaya yang kita lihat.



وَضمَّ الإلهُ اسْمَ النَّبِيِّ إِلَى اسْمِهِ ... إِذَا قَالَ فِي الخَمْس المؤذنُ: أشهدُ.
Dan Allah telah menggabungkan nama Nabi dengan nama-Nya.... Jika seorang muadzin mengucapkan kalimat yang kelima dalam 
adzannya, yaitu "asyhadu."

وَشَقَّ لَهُ مِن اسْمِهِ ليُجِلَّه ... فَذُو العَرشِ محمودٌ وهَذا مُحَمَّد.ُ
 Dan Allah telah membelah buatnya sebagian dari nama-Nya untuk menjadikannya orang yang diagungkan....

Tuhan Yang memiliki Arsy Mahmud (Maha Terpuji), dan dia bernama Muhammad (orang yang terpuji).


Allah سبحانه وتعالى meninggikan sebutan nama Nabi Muhammad ﷺ di kalangan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian. Dan tidak sekali-kali nama Allah disebut melainkan ia pun disebut bersama nama-Nya.

Alangkah indahnya apa yang telah dikatakan oleh As Sarsari dalam syairnya:

لَا يَصِحُّ الأذانُ فِي الفَرْضِ إِلَّا ... باسمِه العَذْب فِي الْفَمِ المرْضي .

 Tidaklah sah adzan dalam sholat fardu melainkan dengan menyebut namanya yang enak disebut oleh lisan yang diridhoi.



Disebutkan juga dalam syair yang lainnya:

ألَم تَر أنَّا لَا يَصحُّ أذانُنَا ... وَلا فَرْضُنا إنْ لَمْ نُكَررْه فِيهِمَا.

Tidakkah engkau perhatikan, bahwa tidaklah sah adzan kita dan tidak sah sholat wajib kita, bila kita tidak menyebut-nyebut namanya dalam keduanya.


والله أعلم



 Di kutib dari Tafsir ibnu katsir

صلوا على النبي.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar